AKADEMI REFRAKSI OPTISI LEPRINDO
EFEK PENGGUNAAN GADGET TERHADAP FUNGSI PENGELIHATAN BINOKULAR PADA REMAJA
Disusun oleh :
Andhika Nur Febrianto
NIM : 23092
Program Studi : Pengelihatan Binokilar I
Dosen :
Yoanna Francisca Sulistyorini, S.Tr.Kes
JAKARTA
2025
Â
ABSTRAK
Perkembangan teknologi digital telah meningkatkan intensitas penggunaan gadget di kalangan remaja. Aktivitas ini berimplikasi pada kesehatan mata, khususnya fungsi penglihatan binokular, yaitu kemampuan kedua mata untuk bekerja secara koordinatif dan menghasilkan persepsi visual tunggal. Kajian ini bertujuan untuk meninjau dampak penggunaan gadget terhadap fungsi penglihatan binokular pada remaja berdasarkan berbagai literatur ilmiah. Hasil menunjukkan bahwa penggunaan gadget yang berlebihan berhubungan dengan gangguan konvergensi, spasme akomodasi, dan gejala kelelahan visual. Diperlukan edukasi, intervensi preventif, serta pemeriksaan mata berkala untuk menurunkan risiko gangguan penglihatan binokular akibat penggunaan perangkat digital.
PENDAHULUAN
Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi telah membawa perubahan besar dalam gaya hidup remaja. Gadget seperti smartphone, tablet, dan komputer kini digunakan tidak hanya untuk hiburan, tetapi juga sebagai sarana belajar. Namun, penggunaan gadget yang intensif membawa dampak negatif terhadap kesehatan mata, termasuk sistem penglihatan binokular. Penglihatan binokular merujuk pada kemampuan kedua mata untuk bekerja secara sinergis, menghasilkan persepsi visual yang tunggal dan memiliki kedalaman (stereopsis). Gangguan terhadap sistem ini dapat menurunkan kualitas hidup, terutama dalam aktivitas yang memerlukan fokus visual jangka panjang.
Remaja merupakan kelompok usia yang masih berada dalam fase perkembangan sistem visual yang belum sepenuhnya stabil. Karena itu, paparan visual jarak dekat yang intensif seperti penggunaan gadget dapat memicu ketegangan visual dan disfungsi binokular. Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji literatur terkait hubungan antara penggunaan gadget dan gangguan penglihatan binokular pada remaja.
METODE
Kajian ini merupakan tinjauan pustaka dari berbagai artikel ilmiah, jurnal, dan laporan kesehatan mata yang membahas hubungan antara penggunaan gadget dan penglihatan binokular. Sumber data diperoleh dari database seperti PubMed, Google Scholar, dan ScienceDirect dengan kata kunci: binocular vision, digital device use, adolescents, dan eye strain. Artikel yang disertakan dipublikasikan antara tahun 2010 hingga 2024, dengan fokus pada remaja (usia 10–19 tahun).
PEMBAHASAN
1. Fungsi Penglihatan Binokular
Fungsi binokular terdiri atas proses akomodasi, konvergensi, dan persepsi stereopsis. Ketiganya bekerja untuk menjaga keseimbangan visual saat mata memfokuskan objek pada jarak tertentu. Disfungsi binokular dapat menyebabkan gejala seperti penglihatan ganda (diplopia), ketegangan mata (asthenopia), dan kesulitan membaca dalam waktu lama.
2. Pola Penggunaan Gadget oleh Remaja
Survei nasional menunjukkan bahwa rata-rata remaja menggunakan gadget lebih dari 4 jam per hari. Mayoritas aktivitas melibatkan jarak pandang dekat dan postur tubuh yang kurang ergonomis. Layar gadget juga sering digunakan dalam kondisi pencahayaan yang tidak optimal.
3. Gangguan Binokular akibat Penggunaan Gadget
Beberapa gangguan yang umum ditemukan pada remaja pengguna gadget intensif meliputi:
- Insufisiensi Konvergensi
Kondisi ketika mata tidak mampu bekerja sama secara efektif untuk memfokuskan objek dekat, sering menyebabkan kelelahan visual dan kesulitan membaca.
- Spasme Akomodasi
Terjadi akibat otot-otot akomodasi bekerja terus-menerus, menyebabkan penglihatan kabur, terutama saat berpindah dari melihat dekat ke jauh.
- Digital Eye Strain (DES)
Kombinasi gejala berupa mata kering, tegang, sakit kepala, dan pandangan kabur. DES berkaitan erat dengan durasi screen time dan frekuensi istirahat mata yang rendah.
- Penurunan Stereopsis
Penggunaan gadget secara terus-menerus menyebabkan otak kurang mendapatkan latihan untuk menyatukan input visual dari kedua mata, mengganggu persepsi kedalaman.
4. Studi Terkait
Penelitian oleh Mohan et al. (2021) menunjukkan bahwa 68% remaja yang menggunakan gadget lebih dari 3 jam per hari mengalami gejala gangguan binokular. Studi oleh Ghassemi et al. (2020) juga melaporkan peningkatan prevalensi insufisiensi konvergensi selama pandemi COVID-19 akibat pembelajaran daring. Di Indonesia, studi oleh Wahyuni (2022) menemukan bahwa siswa SMP yang terpapar screen time lebih dari 5 jam/hari memiliki keluhan penglihatan dan kelelahan mata 2,5 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang menggunakan gadget kurang dari 2 jam.
5. Strategi Pencegahan
Beberapa strategi preventif yang direkomendasikan oleh American Optometric Association dan WHO antara lain:
- Aturan 20-20-20: Mengalihkan pandangan setiap 20 menit ke objek sejauh 20 kaki selama 20 detik.
- Pembatasan durasi screen time di luar kebutuhan pendidikan maksimal 2 jam/hari.
- Penerapan postur ergonomis saat menggunakan gadget.
- Peningkatan aktivitas luar ruangan, yang terbukti mengurangi risiko miopia dan meningkatkan fungsi visual.
- Pemeriksaan mata rutin setiap 6–12 bulan pada remaja dengan keluhan visual.
Â
Â
Â
Kesimpulan
Penggunaan gadget yang berlebihan pada remaja berpotensi menimbulkan gangguan fungsi penglihatan binokular, seperti insufisiensi konvergensi, spasme akomodasi, dan gejala digital eye strain. Sistem penglihatan binokular yang terganggu dapat menurunkan konsentrasi belajar, produktivitas, serta kenyamanan visual dalam aktivitas sehari-hari. Diperlukan upaya kolaboratif antara orang tua, tenaga pendidik, dan tenaga kesehatan untuk mengedukasi serta mengawasi penggunaan gadget secara bijak. Intervensi preventif dan pemeriksaan mata berkala merupakan langkah kunci dalam menjaga kesehatan visual remaja di era digital.
Daftar Pustaka
- Mohan A, Sharma R, & Kumar A. (2021). Binocular vision dysfunctions among digital device users: A clinical study. Journal of Pediatric Ophthalmology, 58(3), 211-217.
- Ghassemi GR, Tabatabaee SM, & Riazi A. (2020). The prevalence of convergence insufficiency in adolescents during online learning. Iranian Journal of Ophthalmology, 32(1), 45–50.
- Wahyuni, S. (2022). Pengaruh penggunaan gadget terhadap kesehatan mata siswa SMP. Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia, 18(2), 134–141.
- American Optometric Association. (2021). Guide to digital eye strain and binocular vision.
- World Health Organization. (2019). Guidelines on physical activity, sedentary behaviour and sleep for children under 5 years of age. WHO.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI