Lunturnya Kebudayaan akibat Modernisasi
Modernisasi telah menjadi fenomena yang merubah wajah dunia dalam beberapa dekade terakhir ini. Dengan cepatnya perkembangan teknologi, globalisasi, dan pergeseran nilai-nilai sosial, dampaknya terhadap kebudayaan manusia menjadi semakin nyata. Dalam artikel opini ini, kita akan membahas tentang lunturnya kebudayaan akibat modernisasi dan implikasinya bagi masyarakat. Yang tentunya tidak hanya berakibat baik namun juga berakibat buruk pada masyarakat karena keberadaannya.
Modernisasi telah membawa banyak manfaat bagi masyarakat, termasuk peningkatan akses terhadap informasi dan komunikasi yang lebih cepat. Namun, di balik manfaat-manfaat ini, kita tidak boleh mengabaikan kerugian yang timbul, terutama dalam hal kebudayaan. Modernisasi sering kali menghasilkan penggantian nilai-nilai tradisional dengan budaya konsumerisme yang materialistik. Masyarakat cenderung mengutamakan kepentingan pribadi dan materi, sedangkan kepentingan kolektif dan nilai-nilai budaya mulai terabaikan. Sehinggga juga dapat berpengaruh terhadap moral bangsa terutama kalangan muda yang tiap hari mengalami penurunan sebagai akibat dari dampak globalisasi yang ada.
Kemudian ada salah satu aspek penting dari kebudayaan yang terpengaruh oleh modernisasi adalah bahasa. Bahasa lokal atau daerah seringkali terpinggirkan dan digantikan oleh bahasa-bahasa global seperti bahasa Inggris. Banyak anak muda yang lebih memilih menggunakan bahasa asing daripada bahasa ibu mereka sendiri. Hal ini dapat menyebabkan kehilangan identitas budaya dan kesenian yang melekat pada bahasa tersebut. Modernisasi juga berdampak pada seni dan tradisi lokal. Masyarakat yang semula memiliki warisan seni tradisional yang kaya dan unik, sekarang cenderung mengadopsi tren dan gaya dari luar. Seni tradisional yang membutuhkan waktu dan dedikasi untuk dipelajari dan diwariskan kepada generasi berikutnya mulai ditinggalkan. Akibatnya, seniman lokal sulit mendapatkan pengakuan dan dukungan yang layak.
Selain itu, modernisasi juga berkontribusi pada hilangnya interaksi sosial yang nyata dan penggantian nya dengan media sosial. Banyak orang lebih suka terhubung dengan orang lain melalui layar ponsel atau komputer daripada menghabiskan waktu bersama dalam kegiatan sosial langsung. Ini mengakibatkan kurangnya komunikasi dan ikatan sosial yang kuat, yang merupakan bagian penting dari kebudayaan tradisional. Yang dimana modernisasi juga menjadi salah satu aspek dimana jiwa cinta tanah air masyarakat menurun pada kebudayaan -- kebudayaan tanah air. Masyarakat kini memiliki kecenderungan bersifat individualis atau bahkan apatis mengenai apa yang sedang terjadi disekitarnya dan kesadaran atas apa yang sudah mulai menghilang, yaitu kebudayaan kita.
Dapat disimpulkan bahwa lunturnya kebudayaan sebagai dampak modernisasi adalah fenomena yang tidak dapat diabaikan. Sementara modernisasi membawa manfaat signifikan dalam beberapa aspek kehidupan kita, kita perlu mempertimbangkan implikasinya terhadap keberagaman budaya dan warisan kita. Penting untuk menjaga dan mempromosikan nilai-nilai budaya yang unik serta tradisi lokal agar tidak hilang ditelan arus modernisasi yang terus berkembang. Kita perlu mencari keseimbangan antara kemajuan teknologi dan perlindungan terhadap kekayaan budaya kita untuk memastikan kelangsungan keberagaman budaya dalam era modern ini.
Referensi
https://bandungbergerak.id/article/detail/1979/tersisihnya-budaya-lokal-karena-globalisasi
https://kumparan.com/214110201227/lunturnya-nilai-nilai-kebudayaan-di-era-globalisasi- 1wsCyXDMVpZ
https://konten.smpn2ppu.sch.id/ips/perubahan-sosial-budaya/menu6.html
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI