Mohon tunggu...
anazalmansour
anazalmansour Mohon Tunggu... Anaz Almansour I Motivator Kepribadian

Anaz Almansour Adalah Motivator Kepribadian dan Trainer Pengembangan Kepribadian, Certified Profesional Emotion Coach serta penulis buku best seller Zero Emotion juga Zero Emotion Learning juga Expert sebagai Coach Leadership "Zero Emotion Leadership Dan Training Zero Emotion Quotient (ZEQ)

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Pembelajaran Hidup

4 Juni 2025   12:16 Diperbarui: 4 Juni 2025   12:16 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buku Zero Emotion Learning - Anaz Almansour

PEMBELAJARAN HIDUP


Tidak semua milik kita akan terus tinggal bersama kita
Begitu juga rezeki. Tidak semua rezeki yang diberi Allah dan sudah kita klaim sebagai milik kita akan terus menemani kita.
Jika semua yang kita kehendaki terus kita miliki darimana kita belajar IKHLAS?
Tidak semua impian dan keinginan kita harus terwujud
Kita memimpikan peningkatan hidup, kebahagiaan yang terus menerus dengan limpahan rezeki dari Allah terus terwujud. Kenyataannya tidak demikian. Karena hari-hari kelam dan kegagalan pun bisa mengisi kehidupan kita.
Jika semua yang kita impikan terus terwujud darimana kita belajar SABAR?


 Tidak semua doa kita dikabulkan
Kita menginginkan rezeki terus bertambah dan terus mengupayakan doa di setiap sujud, tapi kenyataannya doa itu tak selalu dikabulkan bukan?
Jika setiap doa kita dikabulkan Allah bagaimana kita bisa belajar IKHTIAR/Usaha?
Tidak semua orang yang kita sayangi membalas perasaan kita
Kita menginginkan orang terkasih terus menjadi rezeki penawar rindu dan pemberi kebahagiaan bagi kita. Tapi kenyataannya hati itu dibolak-balik dan dia berubah perasaannya pada kita, membuat kita meras sedih dan tidak diinginkan.
Jika semua orang yang kita sayangi membalas perasaan kita bagaimana kita belajar MENERIMA KENYATAAN?


Tidak semua tindakan kita itu benar
Kita menginginkan semua tindakan kita benar, tapi kenyataannya tindakan kitapun banyak yang salah. Dan kesalahan itu berakibat pada hilangnya rezeki, harta benda, pertemanan dan sebagainya, membuat kita seolah terpuruk. Jika semua tindakan kita benar darimana kita belajar tentang KESALAHAN?


Tidak semua apa yg kita harapkan langsung terkabul atau ada,  terkadang tidak sesuai dg harapan dan kenyataan.
Disinilah kita diuji TINGKAT YAKINmu  atau kadar imanmu pada Allah.
Disinilah kita diuji agar belajar HUSNUDZON /berbaik sangka
Keberuntungan hidup, ketenangan dan kebahagiaan itu berbanding lurus dengan tingkat keyakinan kita kepada Allah. Karena pangkal terpenting dalam hidup kita adalah keyakinan kepada Allah. Orang yang tidak yakin kepada Allah, dikelilingi dengan fasilias semewah apapun pasti hidupnya tidak tenang dan jauh dari rasa bahagia yang sejati.
Disini kita disuruh belajar untuk selalu YAKIN pada semua keputusan Allah


Anaz Almansour
Motivator Kepribadian

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun