Mohon tunggu...
Anastasya Audrei
Anastasya Audrei Mohon Tunggu... Mahasiswa

Seorang mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Politik

Antara Harapan dan Tantangan: Purbaya Sadewa Menggantikan Sri Mulyani di Tengah Gejolak Ekonomi

7 Oktober 2025   19:05 Diperbarui: 7 Oktober 2025   19:05 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pergantian pimpinan di Kementerian Keuangan (Kemenkeu) selalu jadi sorotan utama, dan kali ini terasa istimewa. Presiden Prabowo Subianto resmi menunjuk Dr. Ir. Purbaya Yudhi Sadewa, Ph.D., sebagai Menteri Keuangan yang baru, menggantikan sosok yang sudah seperti ikon fiskal Indonesia, Sri Mulyani Indrawati. Keputusan yang tertuang dalam perombakan Kabinet Merah Putih ini bukan hanya soal rotasi pejabat, tapi juga tentang menavigasi kapal ekonomi Indonesia di tengah lautan gejolak global yang tak pernah reda.

Sosok Teknokrat di Balik Kebijakan Fiskal

Siapa Purbaya? Ia bukan wajah baru di lingkaran elite ekonomi. Sebelum menerima mandat Menkeu, ia menjabat Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sejak 2020. Yang menarik, latar belakang pendidikannya adalah perpaduan unik: Sarjana Teknik Elektro dari ITB sebelum mendalami Ilmu Ekonomi di Purdue University, Amerika Serikat, tempat ia meraih gelar Master dan Doktor.

Perpaduan ini sering disebut sebagai keunggulannya. Sebagai "teknokrat," ia punya cara berpikir insinyur yang lugas dan berbasis data, dikombinasikan dengan pemahaman mendalam seorang ekonom senior. Pengalamannya lengkap, mulai dari dunia riset, memimpin korporasi (seperti Danareksa Sekuritas), hingga posisi strategis di pemerintahan (Kantor Staf Presiden dan Kemenko). Ini modal besar untuk menghadapi tantangan yang jauh lebih kompleks daripada sekadar menjamin simpanan nasabah.

Menerima Tongkat Estafet di Masa Sulit

Menggantikan Sri Mulyani jelas bukan pekerjaan mudah. Ia mewarisi APBN yang selama bertahun-tahun dikenal tangguh sebagai peredam guncangan (shock absorber), sebuah warisan manajemen fiskal yang berhasil menyelamatkan Indonesia dari dampak terburuk krisis global dan pandemi.

Kini, tugas Purbaya langsung terfokus pada dua hal: stabilitas dan pertumbuhan.

Harapan: Mengejar Pertumbuhan Ambisius

Purbaya dikenal memiliki pandangan yang cenderung progresif dan optimistis soal potensi pertumbuhan. Kehadirannya memunculkan ekspektasi bahwa Kemenkeu di bawahnya akan lebih agresif dalam mendukung program-program prioritas Pemerintahan Prabowo. Pasar dan publik berharap ia dapat menyuntikkan keberanian baru dalam kebijakan fiskal untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, mungkin di atas 5%, tanpa mengorbankan fundamental anggaran. Isu mengenai optimalisasi investasi dan pemanfaatan belanja negara secara efisien akan jadi sorotan utama.

Tantangan: Jebakan Global dan Domestik

Namun, harapan itu datang beriringan dengan tantangan berat yang nyata:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun