Lebih lanjut, ia mewanti-wanti perihal masih tingginya ketidakpastian di pasar finansial yang antara lain dipengaruhi kebijakan suku bunga Bank Sentral AS (Fed fund rate). BI memprediksi FFR akan naik 0,25% di akhir 2016 sekitar November atau Desember.
“Kalau tahun depan naik kurang lebih 50 basis poin sampai dengan 75 basis poin. Beberapa tahun terakhir ternyata kekuatan investasi suaka sebagai daya dorong ekonomi (di AS) tidak sekuat perkiraan.
“Funds rate jadi maju-mundur, maju-mundur, menimbulkan suatu ketidakpastian,” jelas Perry di Jakarta, kemarin. (Arv/Ant/E-2)
*tulisan ini hasil liputan penulis, dan sudah dimuat di Harian Umum Media Indonesia, Senin (6/9/2016)