Mohon tunggu...
Anas Fikri Makarim
Anas Fikri Makarim Mohon Tunggu... Mahasiswa - Sport addict - Mechanical Engineering

Mahasiswa Teknik Mesin UNS

Selanjutnya

Tutup

Bola

Benang Kusut Sepak Bola Nasional

11 Oktober 2021   22:04 Diperbarui: 11 Oktober 2021   22:21 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tahun-tahun telah berlalu, tetapi ingatan akan kegagalan Timnas kita dalam beberapa tahun terakhir tidak serta merta hilang. Situasi itu juga diperparah dengan kompetisi liga yang masih semrawut. Mulai dari adanya adu mulut antar suporter hingga memakan korban, wasit dengan keputusan yang kontroversial, hingga maraknya masalah pengaturan skor yang membuat suporter berteriak semakin kencang. Berawal dari blak-blakan di acara televisi Mata Najwa, mata publik terbuka bahwa soal pengaturan skor itu nyata. Sebuah ironi yang membuat fans Tanah Air kecewa. Mengapa ini terjadi?

'Revolusi Federasi' yang belum sepenuhnya terwujud

Harapan kembali datang ketika PSSI tidak lagi beku, publik percaya bahwa PSSI sadar dan kembali ke jalurnya. Namun, ternyata fakta berkata lain. Masih banyak "trouble maker" yang berhasil menduduki puncak jabatan PSSI dan lebih parahnya lagi terjerat kasus pengaturan skor. Lucunya, masalah-masalah ini dan yang sudah ada sejak lama belum terselesaikan, federasi tampak pasif dan seolah-olah berdebat untuk menghindari masalah. Hal ini tentu membuat performa Timnas Indonesia di kancah internasional kurang maksimal. Puncaknya adalah kekalahan tim senior di Piala AFF, yang telah melukai hati para penggemar sepak bola, dengan banyak pihak mengatakan bahwa Indonesia harusnya bisa berbicara lebih banyak dengan materi pemain terampil. Pemilihan pelatih secara dramatis yang dilakukan PSSI menjadi penyebab kekalahan Indonesia di Piala AFF 2018. Tak berhenti sampai di situ, karena kekalahan ini, atas inisiatif acara Mata Najwa pada tahun 2018 silam, tabir Liga Indonesia soal pengaturan skor yang sudah berlangsung lama pun terbongkar.

Harapan kebangkitan 'Macan Asia' ada ditangan Satgas Sepak Bola Anti-Mafia

Maraknya pengaturan skor telah membuat marah banyak pihak. Oleh karena itu, atas dorongan berbagai anggota masyarakat, dibentuklah Satgas Anti-Mafia Bola yang dibentuk langsung atas perintah Kapolri. Kehadiran Satgas Anti Mafia seolah memberi warna baru untuk menghilangkan noda hitam persepakbolaan nasional dengan mencermati isu pengaturan skor yang sudah berlangsung lama. Kerja Satgas Anti-Mafia Bola patut diapresiasi, karena tak lama setelah dibentuk, badan tersebut langsung berhasil menjerat 10 orang sebagai tersangka dan 5 diantaranya ditahan di jeruji besi. Para tersangka dijerat pasal pencucian uang atau tindak pidana pencucian uang. Di antara tersangka yang berhasil terjerat Satgas Anti-Mafia adalah Asprov DIY Dwi Irianto alias Ketua Mbah Putih, Anggota Pansus PSSI dan Ketua Asprov Jateng Johar Lin Eng serta mantan anggota Pansus Hakim PSSI Priyanto. Dengan jatuhnya satu demi satu dalang di balik urusan pengaturan skor membuat penggemar nasional sekali lagi berharap untuk membangunkan "Macan Asia" dari tidur panjangnya. Namun, bisakah Satgas Bola Anti-Mafia beroperasi sendiri? Masyarakat yang menjadi pihak pertama yang berurusan langsung dengan pengaturan skor harus lebih waspada dan berhati-hati saat melihat pertandingan yang diyakini mengandung anomali. Jangan takut dan ragu untuk segera melapor ke Satgas Sepak Bola Anti-Mafia karena ada jaminan whistle blower atau jaminan keamanan bagi saksi yang memberikan rincian mereka yang terlibat dalam pengaturan skor di Liga Indonesia. Saat ini, 278 aplikasi pengaturan skor telah diterima melalui telepon Satgas Bola Anti-Mafia. Dengan semakin meluasnya sikap kepedulian terhadap masyarakat, pengaturan skor di kancah sepak bola nasional bisa dihilangkan. Jangan biarkan Satgas Bola Anti-Mafia bekerja sendiri, tetap kawal, jaga, dan dukung agar benang kusut sepak bola Indonesia dapat segera terurai.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun