Gimana kabarnya dear warga kompasianer terutama bagi yang muslim? Pasti masih ada jadwal untuk berkunjung ke kerabat dekat bukan? Sama dong, saya juga di tahun 2025 ini memenuhi jadwal bisa bertemu dan beramah tamah dengan keluarga inti sampai dengan keluarga besar. Pastinya menyenangkan ya bisa ketemu sama keluarga dari segala keseharian yang menyibukkan kalian.Â
Liburan lebaran kali ini saya lalui dengan hati senang dan riang, begitu juga dengan banyak sanak keluarga saya. Mereka semua sama-sama mengusahakan untuk bisa datang di acara halal bihalal keluarga dengan hati suci dan sebuah senyuman yang dimiliki tiap-tiapnya.Â
Sama seperti lumrahnya acara halal bi halal pasti runtutan acaranya identik dengan makan ketupat, foto-foto bareng dengan seluruh keluarga, sungkeman dengan bagi-bagi angpao dan cipika-cipiki. Salah satunya saya, yang juga kebagian seluruh runtutan ritual wajib di idul fitri tahun ini.Â
Oh iya, tak kenal maka tak sayang, jadi saya mau cerita sedikit mengenai keluarga saya. Saya adalah anak bungsu dari lima bersaudara, kakak saya semua perempuan cantik dan luar biasa lahir dari Ibu yang juga luar biasa dan Bapak yang berwibawa. Sedangkan Ibu saya juga datang dari keluarga yang juga luar biasa begitupun dengan Bapak saya. Mereka semua adalah figur yang baik.Â
Di idul fitri ini saya merasakan jika seluruh jiwa saya merayakannya, entah kenapa saya merasa tahun ini paling mudah diingat. Konon katanya, setiap moment tertentu akan memberikan setiap kesan berbeda dan itu tergantung ketika kondisi sedang fit dan fokus kita masing-masing. Padahal di tahun-tahun kemarinnya saya merasakan jika idul fitri hanyalah hari raya muslim yang numpang lewat karena konformitasnya.Â
Namun, entah mengapa saya tidak tau alasan pasti kenapa baru-baru ini saya merasakan hari raya yang utuh, bukan berarti membahagiakan namun kesederhanaannya yang mengatakan seperti itu. Â Mungkin saja semesta dan juga Allah SWT menghendakinya, jadi saya patut bersyukur.Â
Acara idul fitri tahun ini saya mengunjungi halal bi halal dari tiga keluarga total pada setiap harinya. Pertama adalah saat giliran rumah saya yang didatangi keluarga inti. Hari kedua waktu saya berkunjung ke rumah Bude saya di area Pertukangan, Jakarta Selatan untuk acara halbil keluarga besar ayah dan hari ketiga saya berkunjung ke apartemen kawasan Kota Casablanca di Jakarta Selatan untuk halbil keluarga besar ibu saya.Â
Kesan Saya dengan Acara Halbil pada Idul Fitri 2025
Acara halbil saya di tahun 2025 sungguh lengkap. Saya berkesempatan merayakan dengan semua keluarga tidak menutup juga dengan keluarga besar. Seperti biasa, acara juga dilengkapi dengan bagi angapu, sungkem, dan makan ketupat serta sholat ied dengan beberapa keluarga inti. Bahkan di acara hari ketiga, keluarga saya mengadakan game permaianan seru bagi-bagi bingkisan secara unik, yang meramaikan suasana halbil. Saya juga berterima kasih karena kedatangan saya diterima dengan baik oleh setiap keluarga. Â
Saya termasuk beruntung karena keluarga saya termasuk ke golongan anti inspeksi, jadi saya terhindar dari segala pertanyaan mengenai perkembangan karir ataupun urusan jodoh dan kebetulan saya tidak sedang hoki di dua hal tersebut. Namun, adakalanya saya ingin bertanya ke mereka, apakah ada diantaranya yang mengkhawatirkan kondisi saya. Bukan berarti saya pick me tetapi hanya ingin lebih dekat dan saling bahu-membahu dengan mereka.Â
Diluar hal ingin lebih bisa dekat dengan mereka secara kondusif, kesan saya terhadap acara halbil tahun ini adalah sangat meriah. Dibalik persepsi saya di awalnya jika keluarga menyimpulkan simbol solidaritas, namun juga sebagai tameng kuat konformitas jika kita patut tunduk dengan asas kekeluargaan. Jadi saya memikirkan kekuatan dari keluarga itu sendiri yang bisa menyatukan kita semua dari segala perbedaan. Intinya meskipun kita terpecah belah maksud dan tujuannya, tapi kita saling kembali lagi dan bersatu sebagai keluarga utuh.Â