Mohon tunggu...
Anang Syaifulloh
Anang Syaifulloh Mohon Tunggu... Freelancer - Akun Pribadi

Pengagum Bapak Soekarno, namun untuk masalah wanita belum seahli beliau

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Politisi: Dulu Bersitegang, Setelah Pemilu kok Berpelukan?

26 April 2019   12:50 Diperbarui: 26 April 2019   12:59 1108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Elit Politik tertawa bersama, masyarakat hanya bisa merana

Seminggu setelah Pemilu 2019 berlalu, dunia politik Indonesia masih saja panas. Banyak yang mengira tanggal 17 April adalah akhir dari ketegangan Pilpres ini. Nyatanya tidak. Ketegangan semakin menjadi. Kedua kubu sudah mengklaim kemenangan. Pemilu kali ini benar-benar mempolarisasikan kedua kubu. Rekonsiliasi yang ditunggu oleh banyak pihak masih menjadi sebuah harapan saja.

Kedua kubu berdalih klam kemenangan bertujuan untuk menjaga semangat relawan untuk mengawal hasil pemilu. Mereka ingin memberi harapan kepada pendukung. Kemungkinan kemenangan masih ada sampai pengumuman yang akan dilakukan KPU 22 Mei nanti. Masyarakat harus menunggu lagi. Dulu mereka berharap 17 April menjadi hari yang tenang. Mereka harus menunggu lagi setidaknya sampai 22 Mei. Itupun belum tentu ketegangan ini akan selesai. Pasti ada kubu yang tidak terima pihaknya kalah. Mau sampai kapan begini?

Masyarakat dibuat bingung dengan kedua klaim kemenangan. Klaim yang masif dari kedua kubu menimbulkan gejolak di masyarakat. Presiden Indonesai yang terpilih itu Jokowi atau Prabowo. Gejolak ini berawal dari sikap ketidak percayaan kepada KPU. Hal ini terlihat dari pengamatan yang dilakukan oleh Ismail Fahmi, Founder Drone Emprit and Media Kernels Indonesia. Sebuah sistem yang mengamati percakapan orang di media sosial.

Tren percakapan tentang KPU tertinggi berada di Twitter dengan 53,7 K twit. Disusul dengan Media Online dengan 23,3 K mention. Media sosial lain menunjukkan angka rendah, hanya 5,5 di IG dan 4,3 di FB. Lima akun influencer tertinggi yang 'bertarung' dalam percakapan ini didominasi oleh 3 akun dari golongan 02 dan 2 akun dari pihak 01. Meskipun golongan 02 lebih besar. 

Tren Percakapan tentang KPU
Tren Percakapan tentang KPU

Kekuatan Influencer di kedua kubu
Kekuatan Influencer di kedua kubu

Pendukung 02 membangun narasi agar KPU jujur di bawah pengawasan observer internasional. Misalnya Rizal Ramli usul agar Carter Center diundang. Tagar IndonesiaCallsObservers menjadi tagar paling populer. Tren tertinggi terjadi pada tanggal 25 Maret 2019, yang mencapai 127k twit dalam sehari. Twit juga menunjukkan asal wilayah berasal. Provinsi Jawa Barat dan Jakarta menempati posisi tertinggi. Secara umum dapat dikatakan kedua daerah ini menjadi daerah yang 'paling tidak percaya' dengan KPU.

Kekuatan Hastag IndonesiaCallsObservers
Kekuatan Hastag IndonesiaCallsObservers

Sebaran daerah percakapan
Sebaran daerah percakapan

Isu lain yang sedang panas adalah tuduhan kecurangan dan keberpihakan KPU kepada salah satu paslon. Ditandai dengan banyaknya protes tentang kekeliruan input data ke dalam sistem hitung KPU. Kedua kubu sama-sama menyebarkan salinan C1 yang tidak cocok dengan hasil di sistem.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun