Mohon tunggu...
Corneles anangyericho
Corneles anangyericho Mohon Tunggu... Penulis - Dibuat karena tugas

Mahasiswa uksw

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Tradisi Eha'a dalam Aktivitas Pertanian Berkelanjutan pada Masyarakat Desa Bambung Kabupaten Kepulauan Talaud

6 Februari 2024   19:10 Diperbarui: 6 Februari 2024   19:18 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tanaman Kelapa Bagi Masyarakat Desa Bambung

Kabupaten Kepulauan Talaud memiliki banyak kearifan lokal di antaranya adalah Eha'a di mana Kearifan Lokal ini di pakai untuk kalangan masyarakat talaud yang ada di desa bambung. kabupaten kepulauan talaud sendiri lebih banyak mayoritasnya sebagai petani kelapa atau bisa di sebut petani kopra.

Dalam bahasa keseharian atau bahasa daerah orang talaud mengucapkan istilah tersebut adalah Mako'e dan dimana bisa di artikan ialah proses pengolahan kopra merupakan salah satu bentuk hasil dari pemanenan buah kelapa yang sudah tua, bukan hanya bertani masyarakat desa bambung pekerjaan lain yang mereka buat adalah mencari ikan yang biasa di sebut nelayan. begitu pula suku yang ada di sulawesi utara lebih tepatnya suku talaud masyarakat desa bambung lebih banyak berprofesi sebagai petani kelapa (kopra)

Selain di jual, tanaman kelapa itu sendiri manfaatmya banyak, dari masyarakat desa bambung sendiri di manfaatkan sebagai pembuatan sapu lidi, sebagai tempat menangkap ikan yang terbuat dari janur kelapa, dan di buat jadi minyak kelapa dari buahnya, dll.

Dulunya sabut kelapa tidak di manfaatkan dan menjadi limbah,sekarang bagian dari sabut kelapa yang di manfaatkan oleh masyarakat lokal atau setempat untuk di jadikan sebagai tempat pembakaran ikan.

Masyarakat desa bambung mempunyai tradisi yang namanya Eha'a dan dimana tradisi inilah yang mengatur masyarakat setempat bagaimana cara memanen tanaman kelapa pada waktu yang sudah di tentukan oleh tradisi Eha'a.

Di talaud sendiri mempunyai budaya '' Masaruwenten'' (gotong royong) pandangan hidup (way of life) di artikan sebagai bersatu untuk bersama : menjadi satu hati untuk bersama memikul beban dan tanggung jawab bersama bagi petani kelapa dan masyarakat.

Kepercayaan masyarakat setempat adalah di dalam tradisi Eha'a bagi masyarakat yang mengambil buah kelapa orang lain misalnya, nasyarakat itu di beri sangsi brupah diperintah berteriak disepanjang desa dengan teriakan seperti kata permohonan maaf pemerintah adat dan kepada seluruh masyarakat yang ada di daerah tersebut.

Kearifan Lokal'' Budaya Tradisi Eha'a 

Eha'a merupakan salah satu hukum tidak tertulis oleh masyarakat bambung untuk melestarikan alam dengan melarang masyarakat untuk mengambil hasil alam, baik di darat maupun di laut sampai batas waktu tertentu sesuai kesepakatan bersama.

tradisi Eha'a adalah kepercayaan masyarakat desa bambung sebagai salah satu aturan yang harus diataati oleh semua masyarakat dikarenakan sudah menjadi kepercayaan secara turun-temurun dari nenek moyang. oleh karena itu tradisi Eha'a masih ada dan dipercayai oleh masyarakat setempat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun