Sosok monster itu tak berwujud. Namun selalu mengikuti tanpa disadari oleh para calon korbannya. Mengintai sepanjang jalan mata memandang.
Beribu-ribu nyawa melayang disantapnya setiap tahun. Berjuta-juta manusia menanggung derita. Keluarga-keluarga terlantar kehilangan kepala keluarga, kehilangan sanak saudara dan harta benda.
Miris jumlah korban tersebut lebih besar dari pada korban perang.
Pembunuh berdarah dingin yang dimaksud adalah musibah kecelakaan lalulintas atau laka lantas. Tak dapat dipungkiri musibah adalah sebuah takdir dari Tuhan. Namun apalah artinya kita beriman tapi tidak berbuat apa-apa.Pembunuh berdarah dingin itu adalah sebuah niat pengguna jalan untuk melanggar peraturan dijalan raya.
Berdasarkan hasil kajian para pakar tentang penyebab kecelakaan adalah akibat ketidak tahuan, kelalaian dan kesengajaan. Prihatin dengan apa yang telah terjadi selama ini. Banyak pembenaran-pembenaran untuk melegalkan pelanggaran yang dilakukan. Mulai dari alasan praktis, menyingkat waktu dan hemat biaya yang menjadi dasar pelanggarannya.
Istilah Peraturan diciptakan untuk dilanggar. Inilah biang kerok yang didengungkan oleh orang-orang yang gemar melanggar. Tak heran semakin hari bentuk pelanggaran diberbagai bidang segi kehidupan masyarakat meningkat. Pelanggaran yang dilakukan seolah menjadi hal lumrah dilakukan.
Mentaati dan melakukan hal yang benar dijalan raya menjadi sesuatu yang aneh dan langka. Kondisinya menjadi terbalik dan seolah - olah salah dimata para pelanggar.
Mari kita cegah monster-monster tak berwujud itu sekarang juga.
"STOP MELANGGAR SEKARANG JUGA" ,
" MARI KITA BERANI TAAT PERATURANÂ BERLALULINTAS DETIK INI JUGA",
"Â MELANGGAR ITU PENGECUT "