Mohon tunggu...
Anandito Reza
Anandito Reza Mohon Tunggu... Editor - Seorang pria yang hobi olahraga pingpong, membaca, menulis, jalan-jalan, dan penyayang keluarga yang selalu berpikir positif dan bersyukur dalam segala hal

Menulis adalah menyampaikan pesan positif kepada pembaca

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

7 Strategi Ini Bisa Bikin Penulis Pemula Menerbitkan Bukunya

9 Juni 2018   08:56 Diperbarui: 12 Desember 2018   14:23 6306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
writingcooperative.com

Karya-karya Pram yang membuat saya tertarik karena dapat menambah pengetahuan mengenai politik adalah novel Arok Dedes dan Arus Balik. Novel ini merupakan novel tetralogi yang terdiri atas Arok Dedes, Arus Balik, Mangir dan Mata Pusaran.

Keempat novel tersebut memiliki keterkaitan terutama penggambaran tentang sejarah yang berhubungan dengan politik, tetapi ditulis dalam bahasa ringan dan sedikit kritik melalui sastra.

Hanya saja karena kondisi dan situasi pada zamannya maka novel Mata Pusaran tidak memungkinkan diterbitkan.

Novel Arok Dedes dan Arus Balik berada di zaman yang berbeda. Novel Arok Dedes terjadi di masa kejayaan Kerajaan Hindu-Buddha, sedangkan novel Arus Balik berada di akhir kejayaan Majapahit dan mulai meluasnya praktik Islamisasi di Indonesia.

Walaupun kedua novel tersebut berbeda zaman, tetapi masih terdapat keterkaitan dalam hal merebut, mempertahankan, dan mengamankan kekuasaan.

Naskah buku ini mendeskripsikan konsep politik Jawa dalam pandangan Pram dan pesan yang ingin disampaikan kepada para pembaca yang dianalisis dari novel Arok Dedes dan Arus Balik.

Adapun relevansi politik Jawa dalam pandangan Pram, jika dikaitkan dengan konteks kontemporer politik di Indonesia di masa Orde Baru sampai Orde Reformasi masih sangat relevan.

Hal itu terlihat dari adanya kemiripan dalam merebut, mendapatkan, dan mempertahankan kekuasaan antara tokoh Ken Arok dalam novel Arok Dedes dengan cara Soeharto menjadi Presiden Republik Indonesia ke-2.

Selain itu, ada kemiripan antara tokoh Wiranggaleng dalam novel Arus dengan cara Gus Dur menjadi Presiden Republik Indonesia ke-4.

(Dok. Pribadi)
(Dok. Pribadi)
3. Personal Branding

Setelah kamu membuat sinopsis naskah bukumu, langkah selanjutnya adalah Personal Branding.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun