Mohon tunggu...
Politik

Peran Penting Menteri Non Parpol

31 Juli 2016   07:58 Diperbarui: 31 Juli 2016   08:23 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Reshuffle jilid 2 adalah sebuah berita yang mengejutkan, karena masyarakat dihebohkan dengan digantinya beberapa menteri sekaligus. Para Menteri yang diberhentikan itu beberapa diantaranya adalah menteri non parpol. Sementara itu masuklah dua orang menteri dari parpol setengah KIH-setengah KMP yang menghiasi kabinet kali ini. Ini menimbulkan pertanyaan besar? Apakah Pemerintah sekarang lebih cenderung berpihak ke parpol?

Ya.. Sepertinya menteri non parpol yang dicopot kali ini sangatlah tidak logis, bayangkan Menteri seperti Ignasius Jonan yang telah dicopot tanpa alasan yang jelas. Padahal sebelumnya sempat diberitakan bahwa Jonan adalah salah satu Menteri dengan kinerja terbaik! Kinerja Jonan yang terus menunjukan grafik peningkatan menjadikannya ada di peringkat dua menteri terbaik di bawah Susi Pudjiastuti, Menteri Kelautan dan perikanan. Meneteri lainnya yang juga berprestasi baik adalah Anies Baswedan, sang menteri pendidikan, juga dicopot secara mengejutkan, padahal dirinya menghasilkan kinerja positif selama masa kerjanya.

Dicopotnya menteri non parpol ini menimbulkan spekulasi apakah kabinet nanti akan lebih banyak diisi oleh menteri dari parpol? Pasalnya baik Jonan, Baswedan ataupun Rizal Ramli dan Sudirman Said sekalipun adalah menteri dari kalangan profesional yang dicopot tanpa penjelasan apapun, bahkan mereka pun mengaku terkejut ketika dicopot dan tidak menyangka sama sekali, mereka justru hanya berharap agar pengganti mereka lebih baik daripada mereka.

Membuat gaduh! Ini alasan para menteri profesional itu dicopot, sebuah alasan yang menurut para pengamat adalah alasan yang terlalu dibuat-buat, karena menurut para pengamat walaupun para menteri itu membuat gaduh tapi jika kinerjanya mumpuni bukanlah sebuah masalah yang besar. Yang sangat disayangkan para pengamat adalah hanya karena satu orang pengamat mengatakan bahwa menteri non parpol harus dikurangi karena sering membuat gaduh lantas langsung dituruti begitu saja? Benny Lakasurya seorang pengamat politik mengatakan "Semoga itu tidak benar.. masak hanya karena pendapat satu orang kualitas menteri diturunkan?", dia juga menambahkan "Jangankan membuat gaduh saling baku hantam pun jika kinerjanya maksimal saya rasa tak ada masalah..", maka patut dipertanyakan sebenarnya apa alasan pencopotan menteri non parpol?

Menteri non parpol sejatinya sejak awal kemerdekaan adalah menteri yang berperan penting dalam pembangunan bangsa ini, banyak sekali menteri non parpol yang berpretasi dalam memajukan bangsa ini, tercatat nama seperti M. Yamin, Soedarsono Hadisapoetro, Wirjono Prodjodikoro, Ipik Gandamana dan masih banyak lagi menteri profesional non parpol lain yang sangat dikenang bersih dan berprestasi. Memang ada juga menteri dari parpol yang bersih dan berprestasi, akan tetapi menteri dari non parpol juga berperan penting dalam pembangunan bangsa dalam setiap periode! Maka tidak bisa kita katakan begitu saja bahwa menteri non parpol itu membuat gaduh! Faktanya menteri non parpol itu dibutuhkan sebagaimana juga menteri dari parpol.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun