Setiap anak memiliki potensi yang berbeda-beda, ada yang cenderung suka seni, ada yang aktif bergerak, bahkan ada yang senang berhitung. Potensi ini akan lebih mudah berkembang jika dikenali sejak usia dini, karena anak masih berada pada masa golden age. Dengan memberikan edukasi yang tepat, orang tua maupun guru dapat membantu anak menemukan kelebihan dirinya lebih cepat.
Mengenali potensi anak tidak selalu harus melalui tes atau cara yang formal. Hal sederhana seperti memperhatikan apa yang membuat anak bersemangat, permainan apa yang sering dipilih atau kegiatan apa yang mampu mereka lakukan dengan baik sudah bisa menjadi petunjuk awal. Misalnya, anak yang suka menyusun balok mungkin memiliki potensi logika dan konstruksi, sementara anak yang gemar bernyanyi bisa memiliki bakat di bidang seni suara.
Selain pengamatan sehari-hari, permainan juga bisa menjadi media efektif untuk menggali potensi anak. Melalui bermain musik, olahraga, seni atau permainan peran, anak dapat menunjukkan kecenderungan dan minat yang mereka miliki. Dari sini, orang tua dan guru bisa memberi stimulasi yang sesuai agar potensi tersebut terus terasah tanpa membuat anak merasa terbebani.
Pada akhirnya, mengenali potensi anak sejak dini adalah langkah penting untuk membentuk pribadi yang percaya diri dan mandiri. Dengan dukungan serta kesempatan yang tepat, anak-anak bisa tumbuh menjadi individu yang kreatif dan berdaya sesuai bakat alaminya. Karena setiap anak istimewa, tugas kita sebagai pendamping adalah memberi ruang agar potensi anak bisa bersinar.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI