Mohon tunggu...
ANANDA LUFI NABILA
ANANDA LUFI NABILA Mohon Tunggu... Lainnya - MAHASISWA

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Budaya Soidaritas di Jerman Sebagai Bentuk Kepedulian Sosial dan Kaitannya dengan Intervensi Krisis

22 Februari 2024   17:41 Diperbarui: 22 Februari 2024   17:49 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Jerman, dengan sejarahnya yang kaya dan keragaman budayanya, telah dikenal sebagai salah satu negara dengan tingkat solidaritas sosial yang tinggi. Budaya solidaritas ini tercermin dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari masyarakat Jerman, dari sistem kesejahteraan yang kuat hingga prilaku individual dan kepedulian sosial. Dalam konteks intervensi krisis, budaya dan solidaritas Jerman memainkan peran penting dalam memberikan dukungan kepada individu yang mengalami kesulitan.

Pada tingkat individual, masyarakat Jerman dikenal dengan prilaku yang peduli, ramah, dan responsif terhadap kebutuhan orang lain. Prinsip gotong royong dan rasa tanggung jawab kolektif terhadap kesejahteraan bersama tercermin dalam berbagai tindakan sehari-hari, seperti memberikan bantuan kepada tetangga yang membutuhkan, sukarelawan dalam kegiatan sosial, dan partisipasi dalam inisiatif komunitas. 

Tidak hanya pada tingkat individual, solidaritas juga tercermin dalam kebijakan dan sistem sosial Jerman. Negara ini memiliki sistem kesejahteraan yang kuat, yang memberikan perlindungan sosial yang luas kepada warganya, termasuk layanan kesehatan yang baik, tunjangan pengangguran, dan dukungan bagi keluarga yang membutuhkan. 

Pendekatan ini mencerminkan komitmen pemerintah Jerman untuk memastikan bahwa setiap individu mendapat perlindungan dan dukungan dalam situasi krisis atau kesulitan.

Kaitannya dengan Intervensi Krisis:

Budaya dan solidaritas Jerman memberikan landasan yang kuat untuk memberikan dukungan psikososial kepada individu yang mengalami kesulitan. Pekerja sosial dan profesional kesehatan mental dapat memanfaatkan prinsip-prinsip solidaritas ini untuk mengembangkan strategi intervensi yang efektif, seperti memobilisasi jaringan dukungan sosial yang ada dalam komunitas untuk memberikan dukungan emosional dan praktis kepada individu yang mengalami krisis. Ini bisa meliputi dukungan dari keluarga, teman, rekan kerja, dan organisasi sosial.

Budaya dan solidaritas di negara Jerman mencerminkan komitmen terhadap kesejahteraan bersama dan kepedulian sosial yang mendalam. Dalam konteks intervensi krisis, prilaku dan nilai-nilai solidaritas ini dapat menjadi landasan yang kuat untuk memberikan dukungan psikososial kepada individu yang mengalami kesulitan. 

Dengan memanfaatkan prinsip-prinsip ini, pekerja sosial dan profesional kesehatan mental dapat memperkuat upaya mereka untuk membantu individu mengatasi krisis dan membangun kesejahteraan yang berkelanjutan dalam masyarakat Jerman yang inklusif.

Berdasarkan pengalaman pribadi tinggal dan bekerja di Jerman selama 3 bulan mungkin itu adalah waktu yang singkat untuk bisa mengenali bagaimana kehidupan budaya dan cara sosialisasi masyarakat di Jerman. Pengalaman ini sangat berkesan sekali di karenakan ternyata banyak sekali orang jerman yang memiliki tingkan solidaritas yang tinggi, misalnya dalam bekerja. 

Pengalam pada saat itu bekerja disalah satu perusahaan besar di Jerman, banyak sekali orang dari negara lain pun yang bekerja di perusahaan tersebut dan dari situ bisa di lihat bentuk gotong royong yang mereka berikan tidak membedakan dari mana rekan kerja itu berasal. 

Belum lagi atasan asli masyarakat jerman yang senang sekali membantu dan memberikan penjelasan ulang atau sekerdar menanyakan keadaan kita saat bekerja. Ini membuat para pekerja lebih merasa di hargai dan memberikan dampak positif dalam bekerja. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun