Mohon tunggu...
Misbahul Anam
Misbahul Anam Mohon Tunggu... Guru - Guru swasta, belajar selamanya

Change Your Word, Change Your World

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Hape Jadul Malu, Gadget Canggih Tidak Mau

9 Maret 2012   16:18 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:18 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemalu menurut Kamus Bahasa Indonesia Online berarti [n] (orang) yg mudah merasa (yg mempunyai sifat) malu. Sedangkan Rendah diri adalah hal (sifat); merasa dirinya kurang, sedangkan Rendah diri bisa jadi muncul karena Pemalu. Dua kata ini bila melekat pada diri seseorang bisa membuat jalan hidupnya kurang sukses-untuk tidak dikatakan gagal.

Ada sedikit dari banyak cerita tentang seseorang yang tidak bisa menghilangkan 2 (dua) kata ini, pemalu dan rendah diri, dalam keseharian hidupnya. Karena dua kata inilah hari-harinya dijalani dengan susah payah; setidaknya  menurut pandangan normal orang-orang di sekelilingnya, teman-temannya, bahkan keluarganya.

Kawan saya yang satu ini boleh dikatakan orang unik. Betapa tidak, di zaman global seperti ini, hape adalah makhluk yang begitu ngetop yang banyak pemuja dan pemakainya, mulai dari anak seumuran sekolah dasar sampai orang-orang usia lanjut sekalipun. Rata-rata, maaf, kebanyakan seseorang mempunyai hape lebih dari satu, ada yang dua, tiga, bahkan empat sekalipun pesawat hape ini dibawa. Layaknya konter hape saja. Karena faktor kepentingan, maka hape menjadi barang yang wajib dipunyai sesorang yang punya mobilitas tinggi. Terkecuali anak-anak, mungkin  faktor terbesar membawa hape adalah karena keinginan saja seperti temannya, bisa main game, sms-an, fb-an, tweeter-an, atau fungsi-fungsi mainan lain saja yang ada di hape.

Lha kawan saya ini sampai seumuran lebih lima windu, punya hape satu saja tidak. Padahal ia sangat membutuhkannya juga. Betapa susahnya ketika harus berhubungan dengan kolega bisnis, keluarga, atau kawannya. Tidak cukup itu saja, orang-orang yang mau menghubunginya juga susah sekali dan harus ketemu langsung karena tidak ada hape. Atas kebaikan dan dorongan kawan-kawannya terbitlah sebuah ide untuk diajak membeli hape di konter terdekat. Tentu saja dengan jurus rayuan dan setengah memaksa agar kawan saya ini mau. Apalagi kalau bukan karena pemalu dan rendah dirinya itu yang bikin gemes.

Sampailah di konter hape. Milih-milih mana yang cocok dan yang bagus, dan yang tidak malu-maluin kalau ditenteng. Lama juga milihnya, sampilah pada satu pilihan. Atas negoisasi harga dengan pemilik konter, kesepakatan dicapai. Namun apa yang terjadi, kawan saya tidak jadi beli hape. Lho kok? Karena hapenya murahan, jadul dan malu-maluin kalau dibawa. Padahal ditawari yang bagus , canggih, dan keluaran terbaru tidak mau, karena mahal dan tidak bisa menggunakannya karena memang belum pernah punya hape, malu rasanya bawa hape bagus tidak tahu caranya, idih ampun deh. Kawan saya yang mengantar akhirnya permisi pulang dengan rasa kesal dan malu sama si penjual tanpa membawa hape yang telah disepakati harganya tadi.

Sampai di sekolah jadi bahan perbincangan dan olok-olok kawan-kawan lain mendengar kisahnya. Haree gini gak punya hape? Koor yang terdengar seolah-olah sebuah penyesalan dan kegeraman mengapa kawan saya ini tak bisa sedikit saja menepiskan rasa malu dan rendah dirinya.

Mengapa kawan saya begitu pemalu dan rendah diri?

Dari literatur yang saya jumpai, beberapa unsur yang menyebabkan seseorang menjadi pemalu dan rendah diri adalah diantaranya sebagai berikut:

1. Unsur Keturunan

Hal ini merupakan faktor yang tidak langsung dan belum pasti. Sejak lahir anak tersebut terlihat agak sensitif dan kemungkinan hal itu terjadi karena pembawaan saat ibu yang ketika sedang mengandung mengalami tekanan jiwa maupun fisik. Namun hal ini juga belum dapat menjadi suatu bukti yang kuat apakah kelak anak yang sensitif itu akan menjadi seorang pemalu.

2. Masa Kanak-kanak Kurang Gembira

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun