Mohon tunggu...
Ana Lailatul F
Ana Lailatul F Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa akuntansi

hidup bahagia meskipun dengan setitik harapan

Selanjutnya

Tutup

Financial

Pendekatan Syariah dalam Akuntansi

2 Oktober 2020   21:36 Diperbarui: 2 Oktober 2020   21:38 806
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

PENDEKATAN SYARIAH DALAM AKUNTANSI

Akuntansi secara umum merupakan suatu proses penyajian informasi kepada stake holder dan kreditor yang digunakan sebagai pertimbangan dalam pengambilan sebuah keputusan. Akuntansi cukup erat kaitannya dengan pengakuan, pengukuran, penilian, pencatatan transaksi keuangan, dan juga pengungkapan informasi dalam laporan keuangan. Akuntansi syarah sendiri merupakan aktivitas penyajian informasi laporan keuangan  kepada stake holder dan kreditor guna untuk mencapai sebuah keadilan dan kestaraan dalam masyarakat dan juga untuk mencapai al-falah.

Konsep syariah dalam akuntansi di Indonesia awal mulanya muncul mulai dari bawah atau secara buttom up karena masyarakat muslim yang mulai menyadari akan penerapan dari nilai islam dalam aktivitas bisnisnya terutama pada akuntansi. Sehingga akuntansi syariah berkembang karena adanya dorongan dari masyarakat itu sendiri. Ketika konsep tersebut dikaitkan dengan al-falah yang dimana al-falah berarti keberhasilan, kemuliaan, kemengan, maka kesuksesan yang diraih tidak hanya di dunia melainkan juga di akhirat. Saat seorang akuntan melakukan sebuah pencatatan dengan tidak sesuai dengan syariah, maka kesuksesan yang diperoleh hanya di dunia saja. Sehingga kegiatan menyajikan informasi yang berfungsi sebagai doa dan dzikir dalam rangka memenuhi kebutuhan ekonomi, mental, dan spiritual manusia untuk membangkitkan rasa kesadaran ketuhanan dan kembali kepada Allah SWT. dengan jiwa yang suci dan tenang.

Di dalam akuntansi syariah Al-Qur'an dijadikan sebagai landasan. Karena di dalam Al-Qur'an terdapat ayat yang berkaitan dengan akuntansi seperti mengenai tentang pencatatan. Didalam Qur'an surah Al-Baqarah ayat: 282  menjelaskan mengenai sebuah transaksi dalam muamalah yang menekankan pada saat pencatatan hutang piutang harus dengan benar dan tidak boleh menguranginya. Selain surah Al-Baqarah ayat: 282, juga terdapat beberapa surah yang berkaitan dengan akuntansi syariah seperti surah An-Nisa: 58 & 135, An-Nahl: 90, Al-Muthaffifin: 1-3. Pada ayat-ayat tersebut juga terdapat nilai keadilan yang juga diadopsi kedalam konsep akuntansi syariah.

Tujuan dari akuntansi syariah sendiri terbagi menjadi tiga yaitu tujuan fisik, tujuan mental, dan tujuan spiritual. Tujuan akuntansi syariah berdasarkan tujuan fisiknya yaitu menyediakan informasi doa dan dzikir sebagai media akuntanbilitas pada Allah SWT., manusia, dan alam. Berdasarkan tujuan mental adalah untuk menciptakan rasa kasih, sayang, damai, dan persaudaran bagi para pengguna. Dari sisi spiritual, tujuannya adalah untuk membangkitkan rasa kesadaran.

Prinsip pada akuntansi syariah didasarkan pada tiga sumber yaitu Al-Qur'an, hadist, dan fiqih. Prinsip akuntansi syariah sebagai berikut:

a. Accountability (pertanggungjawaban) 

Prinsip accountability selalu berkaitan dengan konsep amanah, atau dapat disebut juga bahwa amanah dalam akuntansi syariah diwujudkan dalam bentuk akuntanbilitas. Bagi kaum muslim, mengenai persoalan amanah saat seorang akuntan bertransaksi dapat diartikan bahwa transaksi yang dilakukan antara manusia dengan sang khaliq.

b. Prinsip keadilan

Pada surah Al-Baqarah ayat 282 merupakan dasar dari prinsip keadilan. Berdasarkan surah tersebut, ketika seseorang melakukan sebuah aktivitas transaksi maka harus menerapkan prinsip keadilan dengan melakukan pencatatan secara benar tanpa mengurangi apapun.

c. Prinsip kebenaran (Reability)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun