Mohon tunggu...
Sulis Tiono
Sulis Tiono Mohon Tunggu... -

aku laki-laki..dari pegunungan Salem yang terdampar di Semarang..

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Suporter Olok-Olok

12 Mei 2014   19:27 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:35 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Sepak bola,fanatisme yang berbalut emosionalisme adalah satu kesatuan yang tak terpisahkan, ibarat nyawa yang tak bisa terpisahkan dari raganya,kecuali dicabut sang pencipta. Diberbagai belahan dunia manapun, terutama yang rakyatnya “edan” bola, olah raga satu ini mampu mempersatukan beragam kepentingan rakyatnya,dengan satu kepentingan,mendukung Tim Nasional! Ini yang banyak disebut “sepak bola mempersatukan bangsa, membangkitkan nasionalisme”.Tidak usah jauh-jauh mencari contoh ke negeri seberang bagaimana sepak bola mampu menyulut rasa nasionalisme rakyatnya,cukup dinegeri kita,Indonesia. Lihat saja bagaimana ribuan atau bahkan puluhan ribu supporter kita rela berbondong-bondong memadati stadion,manakala Timnas bertanding baik di event resmi maupun ujicoba, apalagi jika lawan yang dihadapi adalah Negara jiran Malaysia!,ekspresi nasionalisme pendukung bola ini tak hanya tercermin didalam stadion dengan menteror lawan (apalagi) hehehe… lagi-lagi jika musuh diatas lapangan hijau adalah Malaysia. Ibarat minyak tersambar korek api, langsulah tersulut emosionalisme yang dibungkus atas nama nasionalisme itu.

Namun, saat menyaksikan partai ujicoba Timnas senior melawan Asean All Star,tadi malam di Stadion Utama Gelora Bung Karno,tadi malam,alih-alih mendukung total Timnas, namun yang terjadi olok-olok supporter yang betebaran didalam stadion terhadap pemain timnas yang berasal dari Persib. Kita patutpun mempertanyakan dimana roh  sepak bola yang konon mampu mempersatukan bangsa itu?. Tak habis pikir kita, bagaimana suporter Timnas justru menteror pemainnya sendiri dengan beraneka ragam hujatan, hanya gara-gara sang pemain berasal dari klub yang menjadi seteru klub asal supporter “peneror” itu. Meski boleh dibilang konyol, ibarat “ulo marani pentung”, dengan seorang diri melabrak ratusan orang, namun rasanya wajar apa yang dilakukan Ferdinand Sinaga, pemain (yang mungkin merasa paling terteror). Bukan bermaksud membela Ferdinand,namun emosionalnya Ferdinand lantaran tak tahan diolok-olok, lebih karena dia menyadari sepenuhnya, bahwa  keberadaannya diatas lapangan bukan karena diminta mewakili Persib memperkuat Tim Nasional, tapi karena dipanggil atas nama Negara untuk membela kehormatan bangsa dan Negara.

Kejadian supporter timnas meneror pemainnya sendiri saat bertanding dilapangan hijau, boleh jadi yang pertama kali terjadi tadi malam di SUGBK, bahkan mungkin dijagad sepak menyepak bola ini . Pantas pula sang arsitek Timnas, Alferd Riedl  mengecam keras provokasi supporter terhadap pemainnya itu. Meski, memang tak bisa digeneralisir, semua supporter yang malam itu hadir di SUGBK mengolok-olok Ferdinand Sinaga dan pemain Timnas yang berasal dari Persib, namun diantara ribuan supporter yang memadati stadion, selalu saja terselip suporter-suporter konyol yang rasis dan iseng, seperti saat supporter Vilarreal melempar buah pisang kearah Dani Alves, untungnya ulah konyol supporter itu ditanggapi dingin pemain Barcelona itu, dengan memakan pisang yang dilempar kearahnya, tidak melabrak supporter yang melempar pisang (pikirnya lumayan,buat ganjel perut). Tapi,  bagaimana jika anda dalam posisi Ferdinand Sinaga, akankah anda akan nekad bak Rambo, melabrak ratusan atau ribuan orang seorang diri?atau menelan olok-olok itu diruang ganti?satu yang pasti, saya berdoa semoga suporter yang melakukan tindakan konyol itu sadar, suka tidak suka ketika seorang pemain telah berjersey Tim nasional, maka dia bukan lagi mewakili Persib, Persija, Persebaya,PSM, Persipura, PSIS, Sriwijaya atau klub lainnya, tapi adalah mewakili bangsa dan Negara. Simpan olok-olokmu untuk musuh timnas,bukan untuk pemain timnasmu!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun