Sejak kasus impor daging sapi mencuat kepermukaan maka LHI adalah salah seorang diantara yang paling popular di media cetak dan elektronik. Berikutnya tentu saja AF, Di level berikutnya ada beberpa wanita cantik yang di duga “tukang cuci”nya duit AF. Nama LHI dan AF secara bergantian menduduki posisi puncak pemberitaan. Pada awal-awal kasus keduanya nampak berimbang, beberapa saat kemudian posisi puncak dipimpin oleh AF. Namun Lalu AF turun tangga setelah dia bersaksi di pengadilan yang kesaksianya ternyata kurang “HOT” tidak sesuai imajinasi massa.
Seperti persaingan tangga lagu popular “topten”. Posisi ini berubah ubah.sejak pertengahan bulan mei ini LHI memimpin, sejak munculnya nama DM di media. Uniknya meskipun sering jadi bahan berita, tidak pernah ada kata-kata atau nyanyian dari LHI. LHI PUASA BICARA. Berita-berita muncul dari orang-orang seputaran kasus ini yang di duga terlibat. Merekalah yang lebih rajin bernyanyi. Ada nyanyian himne berisi pujian dan pembelaan, ada yang nge "rap" berisi caci maki dan tuduhan. Sedangkan LHI Cuma tersenyum-senyum saja, begitu kata media.
Senyum LHI menjadi seperti senyum di “LUKISAN MONALISA”. Senyum penuh misteri. Entah apa arti seyum itu. Sampai saat ini orang hanya bisa menduga-duga dan meraba apa sebenarnya maksud senyum monalisa. Begitupun dengan senyum LHI. Cuma tuhan dan LHI sendiri yang tahu. Orang lain Cuma bisa menduga-duga dan meraba-raba. Apa arti puasa bicara dan senyum LHI?
1.LHI puasa bicara mungkin karena dia sudah punya pengacara. Biar pengacaranya saja yang bicara. Melihat kondisi yang sedang terjadi saat ini bicara apapun tidak ada gunanya justru bisa jadi boomerang. Belum lagi kalau bicaranya itu di tafsirkan atau di pelintir oleh media dengan berbagai maksud dan tujuanya masing-masing.
2.LHI Cuma mesem-mesem (senyum) saja jika di Tanya. Ini lebih baik daripada dia cemberut atau tiba-tiba menangis tersedu-sedu, atau dia melotot. Ekspresi apapun dari LHI akan juga di ramal dan di raba maksudnya oleh pemirsa dan pembaca. Ramalan dan tebakanya berbeda beda, sesuai persepsi dan selera.
Selain itu juga LHI masih yakin senyum itu ibadah.
3.LHI mungkin ingin memberi contoh, daripada banyak bicara kemudian menyakiti hati sesama lebih baik diam dan senyum-senyum saja. Kalau ada yang menafsirkan artinya biarkan saja.
Dalam menyikapi kasus dan senyum LHI ini prasangka baik atau buruk tergantung yang punya isi kepala. Apapun hasil penanafsiranya itu sangat terserah isi hatinya. Sangat subyektif sekali. Bagi yang masih percaya kepada LHI pasti dia akan berprasangka baik, dan mencari tahu kebenaran yang sebenarnya. Bagi yang membenci atau dengki pasti akan berprasangka buruk. Jika orang sudah membenci dan mendengki orang lain di tambah ada sesuatu maksud di baliknya maka apapun yang dilakukan orang yang di benci –benar atau salah- pasti selalu salah. Bagi yang tidak berkepentingan apapun mungkin akan berprasangka wajar dan apa adanya. Barangkali begitu.