Mohon tunggu...
ana karlina
ana karlina Mohon Tunggu... Social Media Spesialist

I have extensive experience managing various social media platforms, including Facebook, Instagram, and TikTok. I'm familiar with the algorithms of each platform and can develop tailored strategies for each. I possess the ability to analyze data and conduct market research to identify trends and opportunities. For example, I conducted user engagement analysis to understand audience preferences and optimize content accordingly.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Gen Z Pemalas ? Strereotip Lama Yang Tidak Sepenuhnya Benar

6 Juni 2025   23:47 Diperbarui: 6 Juni 2025   23:47 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gen Z Pemalas ? Strereotip Lama Yang Tidak Sepenuhnya Benar(Expand My Business Pinterest.com)

Generasi Z, atau yang sering disebut Gen Z, adalah kelompok individu yang lahir pada rentang tahun 1997 hingga 2012. Generasi ini tumbuh bersama pesatnya perkembangan teknologi digital dan memiliki cara hidup serta pola pikir yang berbeda dibandingkan generasi sebelumnya. Namun, Gen Z sering mendapatkan stereotip sebagai generasi pemalas oleh sebagian masyarakat.


Label "pemalas" sering diberikan kepada Gen Z karena mereka dinilai kurang bersemangat dalam mengikuti pola kerja tradisional yang dianggap ideal oleh generasi sebelumnya. Namun, pandangan ini tidak sepenuhnya benar. Faktanya, Gen Z adalah generasi yang sangat adaptif terhadap teknologi dan lebih mengutamakan efisiensi serta inovasi. Mereka cenderung mencari cara kerja yang lebih cerdas dengan memanfaatkan teknologi untuk menyelesaikan pekerjaan lebih cepat dan efektif.


Stereotip ini mulai muncul seiring dengan bertambahnya usia Gen Z dan keterlibatan mereka di dunia kerja. Ketika mereka mulai memasuki usia produktif, perbedaan pendekatan terhadap pekerjaan dan kehidupan pribadi dibandingkan generasi sebelumnya menjadi lebih terlihat, terutama dalam dekade terakhir.


Fenomena stereotip terhadap Gen Z dapat ditemukan di berbagai negara, termasuk Indonesia. Di tempat kerja, sekolah, hingga lingkungan sosial, mereka sering dibandingkan dengan generasi sebelumnya, seperti Generasi Milenial atau Baby Boomer. Dengan tumbuh di era digital, Gen Z sering menghabiskan waktu di ruang virtual yang juga menjadi salah satu faktor pemicu pandangan negatif terhadap mereka.


Stereotip bahwa Gen Z pemalas muncul karena perbedaan nilai dan prioritas. Generasi ini lebih menghargai keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi (work-life balance) daripada mengejar kesuksesan dengan mengorbankan kesehatan mental dan waktu pribadi. Mereka juga cenderung menolak budaya kerja lembur yang dianggap kurang efisien. Selain itu, karena Gen Z lebih banyak berinteraksi dengan teknologi, mereka lebih memilih metode kerja yang inovatif dan praktis, yang sering disalahartikan oleh generasi sebelumnya sebagai kurangnya usaha.


Gen Z membuktikan bahwa mereka bukanlah generasi pemalas dengan berbagai pencapaian mereka di berbagai bidang. Generasi ini dikenal sangat kreatif dan inovatif, terutama dalam industri digital dan kreatif. Mereka menjadi penggerak utama di platform seperti TikTok, YouTube, dan Instagram, menciptakan peluang kerja baru seperti content creator, digital marketer, hingga entrepreneur muda. Selain itu, teknologi juga digunakan oleh Gen Z untuk meningkatkan produktivitas, seperti menggunakan aplikasi pengelola tugas, platform kolaborasi daring, hingga alat pengembangan diri berbasis digital.

Stereotip bahwa Gen Z adalah generasi pemalas merupakan pandangan yang perlu diluruskan. Mereka adalah generasi yang tumbuh di era teknologi dan memanfaatkan inovasi digital untuk menciptakan cara kerja baru yang lebih efisien. Kreativitas dan adaptabilitas Gen Z membuktikan bahwa mereka jauh dari kata "malas." Sebagai generasi yang akan memimpin dunia di masa depan, mereka hanya membutuhkan pemahaman yang lebih baik dari generasi sebelumnya untuk terus berkembang dan membawa perubahan positif.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun