Nama Arema yang kini menjadi identitas kebanggaan Arek Malangrupanya tidak hanya sekadarsingkatan dari kata ’Arek Malang’. Sebab pada masakejayaan Kerajaan Singhasari, Arema adalah namasosok patih. Lengkapnya: Kebo Arema.Ini berdasarkan uraian Slamet Muljana dalam bukunya Negara Kertagama dan Tafsir Sejarahnya terbitantahun 1979, jauh sebelum tim sepak bolaArema berdiri.
Disebutkan,berdasarkanPiagam Pemapihan tahun1191 Saka atau sekitar bulan September–Oktober1269 Masehi, Patih Kebo Arema dan Sang Ramapatidiangkat Kertanegarasebagai penasihat raja. Sebab, dua orang ini memiliki kepiawaian dalam hubungan internasional dengan pembesar-pembesar di Madura dan Nusantara. Sang Ramapati ditunjuk untuk mengepalai kabinet menteri yang terdiri dari patih, demung, tumenggung,rangga, dan kanuruhan. Sedangkan Patih Kebo Arema adalah panglima perang angkatan bersenjata Negara Singhasari.
Kertanegara yang memiliki gagasan besar untuk mengembangkan kekuasaan Singhasari hingga ke luar negeri, sempat ditolak oleh para penasihat senior Kerajaan Singhasari. Namun, dengan keberanian Kebo Arema dan dukungan dari Sang Ramapati, Kertanegara tetap melakukan ekspansi ke Melayu (Suwarnabhumi)atau disebut Pamalayu (perang melawan Malayu) pada tahun 1197 Saka atau 1275 Masehi. Dan hasilnya sangat gemilang,Singhasari berhasil menundukkan Raja Malayu Tribhuwanaraja Mauliwarmadewa di Dharmasraya yang berpusat di Jambi dan menguasai Selat Malaka. Salah satu bukti keberhasilan itu tercantumdalam Piagam Amoghapasa atau Piagam Padang Arca yang dikeluarkan oleh Sri Kertanegara pada bulan Badrapada tahun 1208 Saka (Agustus–September1286 M).
Bahkan, kekuasaan Singhasari terus berkembang hingga ke Thailand dan ada juga yang menyebut hingga ke sejumlah kerajaan di Indocina. Karena kekuasaannya yang makin luas itu, membuat Kaisar Kubilai Khan dari Cina khawatir. Lalu, sang kaisar mengirim utusan bernama Meng Khi untuk menemui Raja Kertanegara dan meminta Kertanegara tunduk di bawah Kaisar Kubilai Khan. Namun apa yang terjadi, dengan gagah berani Kertanegara menolak permintaan tunduk itu. Dia justru memahat dahi Meng Khi, ada juga yang menyebut Kertanegara memotong telingaMeng Khi dan memintanya kembali ke Cina untuk mengabarkan penolakan Kertanegara tersebut.
Itulah sepenggal kisah kejayaan Negara Singhasari dan keberanian Raja Kertanegara dengan panglima perangnya Kebo Arema.Bila dirunut sejarah kebesaran Singhasari dengan Patih Kebo Arema-nya, maka saat ini spirit kesebelasan Arema sepertinya telah mengulang kejayaan masa lalu itu. Arema menjadi klub terbesar di bumi Nusantara. Arema tidak hanya Malang, tapi Arema Indonesia. Terbukti, tim kebanggaan warga Malang Raya ini setidaknya juga pernah lolos hingga di ajang AFC dan mengalahkan sejumlah klub sepak bola dari negara tetangga.(kholid amrullah)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI