Mohon tunggu...
AMRUL HAQQ
AMRUL HAQQ Mohon Tunggu... Seniman - Pendiri Media GelitikPolitik.com

Amrul Haqq merupakan penulis buku dan pendiri sekaligus pemimpin redaksi media online berbasis politik bernama GelitikPolitik.com.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menyambut Idul Fitri di Tengah Pandemi

21 Mei 2020   12:54 Diperbarui: 21 Mei 2020   13:00 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Gettlymages)


Ramadan 1441 H beberapa hari kedepan akan pamit meninggalkan kita semua, bulan berganti menjadi Syawal dan diawali dengan Hari Raya Idul Fitri, hari dimana seluruh umat muslim merayakan kemenangan setelah sebulan penuh perang dengan ego masing-masing.

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, ramadan tahun  ini adalah momentum bukan hanya perang melawan hawa nafsu, perang dengan egoisme kehambaan yang masih jauh dari kesadaran tetapi juga perang melawan pandemi virus corona yang membuat kita dihadapkan rasa cemas sekaligus semangat untuk menghadapinya.

Konsep Khauf dan Raja'

Secara etimologi khauf berasal dari bahasa arab khafa, isim masdarnya khufaa yang berarti ketakutan. Dalam KBBI, khauf adalah kata benda yang memiliki arti ketakutan atau kekhawatiran. Kekhawatiran sendiri merupakan kata sifat yang bermakna takut (gelisah, cemas). Adapun secara terminologi, sebagaimana diuraikan dalam kamus tasawuf, khauf adalah suatu sikap mental merasa takut kepada Allah karena kurang sempurna pengabdiannya., takut atau khawatir kalau-kalau Allah tidak senang padanya. Khauf timbul karena pengenalan dan cinta kepada Allah yang mendalam sehingga ia merasa khawatir kalau Allah melupakannya atau takut kepada siksa Allah.

Sedangkan Raja' secara bahasa berarti perasaan gembira menanti atau berharap apa yang disukai. Dalam istilah syariat, Raja' adalah perasaan gembira akan karunia Allah swt. Dan berharap mendapat pemberian-Nya, disertai dengan sikap percaya akan kebaikan Allah swt. Dengan sikap Raja ini hati akan terbimbing melangkah sampai negeri yang diidam-idamkan yaitu syurga Allah swt. 

Secara terminologi, raja diartikan sebagai sesuatu sikap mental optimis dalam memperoleh karunia dan nikmat Ilahi yang disediakan bagi hamba-hamba-Nya yang shaleh. Imam Qusyairy mendefinisikan raja sebagai keterpautan hati kepada sesuatu yang diinginkannya terjadi di masa yang akan datang. Sebagaimana halnya khauf berkaitan dengan apa yang akan terjadi di masa datang.

Konsep Khauf dan Raja' memang termasuk dalam ranah tauhid dan tasawuf, namun tidak ada salahnya jika kedua konsep ini kita aktualisasikan dalam menghadapi situasi pandemi corona, pasalnya rasa takut yang terus menerus terhadap virus corona yang notabene adalah ciptaan Allah SWT jika tidak diimbangi dengan rasa Raja' atau berharap kepada Allah SWT untuk segera mengangkat virus corona ini dari muka bumi-Nya. Maka, selamanya akan hidup was-was dalam ketakutan.

Khauf dalam konsep tasawuf adalah rasa takut kepada Allah SWT. Menurut Imam al-Ghazali derajat khauf yang paling rendah yang nampak bekasnya dalam amal perbuatan adalah mencegah dari perbuatan-perbuatan yang terlarang. Pencegahan terhadap perbuatan-perbuatan terlarang tersebut apabila berhasil dinamakan wara'. Pun juga dalam menghadapi virus corona, khauf atau takut akan tertularnya virus corona diaktualisasikan dengan mengikuti protokol kesehatan yang sudah dianjurkan oleh pemerintah, seperti diam dirumah untuk memutus mata rantai penyebaran virus, selalu mencuci tangan pakai sabun atau handsanitizer, menggunakan masker apabila keluar rumah dan protokol kesehatan lainnya. Oleh karena khauf itu lahir dari kesadaran diri sendiri, sejatinya kesadaran itulah yang harus dibangun dari disi sendiri terlebih dahulu, rasa takut saja tidak cukup untuk menghadapi virus corona jika tidak diimbangi dengan ketaatan menjalankan aturan dan harapan akan segera selesainya pandemi ini.


Al-Ghazali mengutip perkataan Abu al-Qasim al-Hakim sebagai berikut: "Siapa yang takut akan sesuatu, niscaya ia lari daripadanya. Dan siapa yang takut akan Allah, niscaya ia lari kepada Allah. Lawan khauf adalah berani atau merasa aman sebagaimana lawan raja adalah putus asa. Karena itu celaan akan aman menunjukkan kepada kelebihan khauf.


Secara terminologi, raja' diartikan sebagai sesuatu sikap mental optimis dalam memperoleh karunia dan nikmat Ilahi yang disediakan bagi hamba-hamba-Nya yang shaleh. Maka, rasa optimisme dari konsep Raja' seharusnya juga diaktualisasikan untuk senantiasa berharap dan memohon kepada Allah SWT agar pandemi ini segera berakhir, energi optimis itu harus hadir untuk menjemput karunia berupa berakhirnya masa pandemi dan memulai kehidupan baru yang lebih baik dan produktif.

Hari kemenangan sudah didepan mata, kemenangan  akan selesainya menghadapi perang ego selama sebulan penuh dan perang melawan corona yang diiringi dengan harapan kepada Allah SWT agar segera mengangkat virus corona atas Izin-Nya agar kita segera meraih double kemenangan, Semoga.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun