Jelang peringatan Hari Kesaktian pancasila, 1 Oktober, ajakan untuk menonton bareng (Nobar) Film penumpasan PKI atau umum disebut G30S/PKI, muncul dan menjadi polemik di mata politisi, TNI dan pihak pihaklainnya.
Instruksi pemutaran filam secara beramai ramai ini datangnya dari Panglima TNI Jenderal  Gatot Nurmantio, instruksi ini telah sampai kepada seluruh jajaran TNI. Berbagai upaya dilakukan pihak TNI untuk melakukan nonton bareng film tersebut, bahkan Nonton bareng ini dilakukan hingga pelosok desa seperti Babinsa, tentunya ajakan nonton ini punya tujuan tersendiri bagi TNI, salah satunya adalah membangkitkan kembali sejarah kelam bangsa Indonesia atas meninggalnya sejumlah tokoh yang disebut dengan tokoh revolusi.
Di Kota Palopo misalnya, saya mengkonfirmasi Komandan Kodim  (Dandim) Letkol Kav Cecep Tendi Sutandi, katany telah memerintahkan seluruh jajarannya untuk menggelar acara nonton bareng Film ini, yang dimulai dari markas Kodim sendiri, Koramil, hingga Babinsa.
Pemutaran film G 30 S PKI Â akan dilakukan secara serentak dengan mengajak warga, sebagai bentuk pembelajaran sejarah bangsa indonesia,
"Tentunya kita mengajak warga karena tempatnya terbuka, karena kita ingin memberikan pengetahuan tentang sejarah yang pernah dialami bangsa Indonesia, sehingga harapannya tentu seluruh masyarakat indonesia bisa mengetahui bahwa bangsa ini dulu pernah mengalami suatu sejarah yang saya kira tidak bisa dilupakan karena kejadian itu sungguh sangat memilukan," jelasnya.
Ajakan Nobar ini menghasilkan polemik yang berbeda di masyarakat terutama kaum elit, berbeda dengan kalangan pelajar, kebanyakan mereka baru tahu jika negara ini pernah mengalami kekejaman yang sadis lewat Film tersebut.
Apapun itu, pro dan kontra telah berlalu, pemutaran film G30S/PKI telah dilaksanakan sebagian daerah di Indonesia, dan akan diputar kembali di beberapa daerah.
Adakah Ajakan Menyanyikan Lagu Pemilihan Umum 1971?
Kita ke Lagu atau Mars Pemilihan Umum 1971, dimana lagu ini bagi generasi Orde Baru tentu tidak lazim karena populer sejak tahun 1971 dan terus dipopulerkan setiap momen Pemilihan Umum akan berlangsung, tentu saat itu melalui media paling populer di masyarakat Indonesia yakni RRI dan TVRI.
Lagu Mars Pemilihan Umum (Pemilu) 1971 adalah satu dari sekian lagu mars Pemilu yang cukup disenangi warga, entah karena apa, mungkin saja mars tersebut ditulis oleh Mochtar Embut seorang komponis dan penulis lagu.
Liriknya seperti begini :