Lihat ke Halaman Asli

Fauzia Noorchaliza

Sedang bertumbuh

Batas : Hujan

Diperbarui: 10 Januari 2017   12:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok.pribadi

Katamu
Hujan adalah favoritmu
Yang deras kesukaanmu

Katamu
Gerimis adalah temanmu
Yang rintik-rintik teman bicaramu

Katamu
Reda adalah sepimu
Kamu sunyi tanpa hujan

Namun aku heran
Sungguh bimbang dengan segala pernyataan
Yang kau katakan

Katamu kamu mencintai hujan
Bahkan di puisi-puisimu
Hujan selalu menngambil bagian

Katamu hujan adalah bagian dirimu
Bahkan dalam sajak-sajakmu
Hujan selalu kau goreskan dengan tinta hitammu

Katamu hujan adalah ceritamu
Bahkan karya sastramu
Hujan adalah judul besarnya

Namun,
Saat hujan turun
Kau berlindung di bawah payung
Mengapa begitu?

Kala hujan deras,
Kau berlindung di balik atap rumah
Meliriknya keluar jendela pun tidak

Saat rintik jatuh
Kau mengeluh
Karena rencanamu hari itu
Menjadi terganggu

Bukankah katamu kamu mencintai hujan?
Lantas mengapa kamu membatasi diri dengannya?
Aku sungguh tak mengerti

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline