Lihat ke Halaman Asli

Mandiri dengan Menulis

Diperbarui: 24 Juni 2015   03:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Seorang laki-laki yang bertempat tinggal di Sapen Gk I/486 Yogyakarta, Indonesia. Lahir di kota Sumenep, Jawa Timur Indonesia. Yang mempunyai hobi Conflict, Politicts of Identity, Community Development. Pernah juga menimba ilmu yang lulus pada Agustus 2011 dengan IPK 3,39 skala 4,00 dengan jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora (FISHUM), UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Dia bernama Mohamad Fathollah.

Setelah menyandang sarjana pada tahun 2011 yang lulus dari UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, saat ini bekerja sebagai peniliti publikasi media dan penulis yang di jalaninya selama masih jadi mahasiswa dan sampai sekarang. Sejak masih menjadi mahasiswa, sering kali menulis untuk di ajukan di Koran-koran.

Dari hasil menulisnya, tak sedikit menghsilkan penghasilan sendiri. Penghasilan awalnya untuk menulis pada saat masih mahasiswa yaitu sekitar 400.000/ tulisan sampai 1 juta. Dengan menulis itulah bisa menghasilkan karya-karyanya sejak dari mahasiswa, bisa dengan menghasilkan penghasilan sendiri dari membayar kuliah sampai membiayai kehidupan, dan pastinya bisa hidup lebih mandiri, tak lagi meminta uang kepada orangtuannya.

Ketrampilan yang harus di miliki bia dikatakan wajin untuk bisa sepertinya yaitu harus suka menulis dan sering membaca. Penunjang atau usaha dalam menghasilkan ketrampilan tersebut yaitu minimal kita harys membaca sekurang-kurangnya sekitar 4 halaman/ hari.

Banyak pengalaman-pengalaman atau suka dukanya dalam menulis dan menuangkan hasil karya-karyanya, pengalaman yang sangat menyenangkan ketika dia sedang menulis yaitu bisa menuangkan tulisan dalam sebuah karya dan karyanya berani bersaing dengan tingkatan profesor-profesor tak hanya dengan kalangan setingakat saja karena menurutnya kurang menantang. Dan pengalaman yang tidak menyenangkan yaitu tidak ada uang dan untuk mengatasinya selalu berusaha untuk berkarya dan menulis.

Menurutnya, untuk bisa sepertinya karakteristik kita kuncinya hanya satu, yaitu tidak malas. Untuk dapat menunjang kita dengan kebiasaan-kebiasaan yang biasanya bisa setiap hari baca koran, dan biasakan menulis tak hanya menulis dengan tulisan opini-opini, bisa juga menulis dari yang ringan-ringan yang tak bisa kita duga, dan sering kita remehkan yaitu menulis buku harian (diary), dan biasakan membaca sastra.

Selama dia menulis, dia juga sudah menghasilkan banyak karya-karya diantaranya:

Karya / Pengalaman Penelitian:

Pemulihan Sistem Sosial dan Perekonomian Pasca Bencana Erupsi Merapi Berbasis Komunitas (Studi d Dusun Cempan, Desa Jeruk Agung, Kec. Srumbung, Kab. Magelang), 2011

Menemukan Model Pengelolaan Sampah yang Efektif dan Ramah Lingkungan di Daerah Sub-Urban Kab. Sleman Yogyakarta, IRE-Prorep, 2012

Pendalaman Demokrasi di Indonesia: Promosi Representasi Substantif sebagai Model Hubungan Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dengan konstituen, IRE-Prorep, 2013

Karya Publikasi:

No.

Judul

Koran/ Majalah

Tanggal/Edisi

Jenis

Merawat Demokrasi Lokal

Pelita Harapan

19 April 2013

Artikel

Institusi Lokal Sebagai Modal Sosial

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline