Universitas Ayisiah Yogyakarta
Materi 1 : Tentang bencana alam
Pada pertemuan pertama pra-mataf unisa di pagi hari yang cerah di hari Jum'at, ada penyampaian materi tentang bencana alam yang disampaikan oleh bapak AFLIF NUR KHOLIS dari lembaga yang dibentuk oleh muhammadiyah MDML (disaster menejemen senter). Bencana di awali oleh dampak kerusakan akibat bencana alam di gedung Mesjid walidah dahlan.
TAHUN 2025
RUMAH RUSAK - TOTAL 23.877 UNIT
RUMAH RUSAK BERAT - TOTAL 3.176
RUMAH RUSAK SEDANG - TOTAL 5.005
RUMAH RUSAK RINGAN - TOTAL 15.696
Indonesia terjadi bencana 2.000 sampai Papua ada jenis penyebab.
- Gempa Bumi
- Erupsi Gunung
- Banjir
- Cuaca Ekstrim
- Kebakaran Hutan
- Tanah Longsor
Tetapi hal yang kita bahas bukan tentang bencana. Bapak ALIF NUR KHOLIS bertanya kepada mahasiswa baru "benarkah gempa bumi adalah bencana?, benarkah gunung meletus adalah bencana?" tanyanya kepada semua mahasiswa baru. Sontak mahasiswa baru menjawab "iyah bencana". jawabnya adalah bencana di sebabkan oleh manusia yang tidak memiliki persiapan apapun dan tidak menyiapakan diri sendiri.
Kejadian ketika kondisi manusia tidak siap, faktanya seperti gunung api, gunung meletus adalah cara Allah swt menjadi tempat layak untuk di tinggali akan alamnya, sebelum ada manusia gunung meletus bukan bencana. Sebelum kemerdekaan Indonesia, sudah terlahir bantuan kesehatan, kelinik, rumah sakit, perawat, fisioterapi. 13 Tahun sudah ada bantuan kesehatan dan juga bantuan bencana meksi datanya tidak semua tercantum.
Dari 38 provinsi MDMC sudah di 3 provinsi di Indonesia. Bencana mengancam dan menggangu kehidupan baik oleh faktor alam/non alam maupun manusia sehingga timbulnya korban jiwa, keruskan lingkungan, rugi, harta benda, dampak pisikologis. menurut ( UUD,NO 24 TAHUN 2007).
kesimpulan : cara mengatasi hal ini yaitu dengan cara membangun bangunan yang kokoh dan persiapan diri bagimana mengatasi gempa bumi, mengecek bangunan aman atau tidak jika berpontensi dekat sungai tingkat banjir juga meningkat. Membangun bangunan harus dengan pertimbangan tingkat kejadian terutama daerah yang rawan sering terjadi bencananya. Bencana bukan untuk di abaikan tapi kejadian - kejadian yang harus di pelajari dan di dekati bukan untuk di takuti dan lari.
Penulis : Bhaiq Zaskia Azzahra Permana
pemateri : ALIF NUR KHOLIS
Materi 2 : Kesehatan mental