Lihat ke Halaman Asli

Agama sebagai Perekat Sosial di Kalangan Masyarakat

Diperbarui: 18 Oktober 2021   16:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dr. Ira Alia Maerani, M.H.  Dan Muhammad Yunus Saputra Pratama

Agama merupakan fenomena universal yang selalu melekat pada diri manusia, oleh karena itu ilmu agama akan selalu tumbuh dan akan tetap menjadi arah penting perkembangan seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan. 

Meskipun perubahan sosial mengubah orientasi dan pentingnya agama, mereka mulai mengingkari keberadaannya. Dengan demikian, studi agama akan selalu tumbuh dan tetap menjadi subjek studi yang penting seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Karena prevalensi agama di masyarakat, studi tentang masyarakat tidak akan lengkap jika agama tidak dianggap sebagai salah satu faktor.

Diskusi tentang agama, kepercayaan, dan masyarakat tidak pernah berakhir seiring dengan perkembangan masyarakat. Dan dalam istilah teologis, sosiologis dan antropologis, agama dapat dipandang sebagai alat untuk memahami dunia. 

Dalam konteks keagamaan ini, hampir mudah untuk membuat asumsi ini. Ini secara teologis terkait dengan sifat agama yang ada di mana-mana. 

Yakni, agama, melalui simbol atau nilai-nilainya, bahkan dapat membentuk struktur sosial, budaya, ekonomi dan politik, serta kebijakan publik. Ciri-ciri tersebut berarti bahwa dimanapun agama ditemukan diharapkan menjadi tolak ukur nilai bagi seluruh kehidupan manusia, baik sosial, budaya, ekonomi maupun politik.

Indonesia merupakan negara dengan penduduk yang heterogen dan multidimensi. Multikulturalisme, terutama karena perbedaan suku, agama, dan bahasa, merupakan ciri khas bangsa Indonesia. Pluralisme ini antara lain disebabkan oleh perbedaan etnis, status sosial, pengelompokan organisasi politik dan keagamaan. Dengan berkembangnya studi agama, banyak definisi agama yang dikemukakan oleh para ahli teori agama, namun tidak ada kesepakatan di antara mereka. 

Beragamnya definisi agama tergantung dari sudut pandang mana para teoretisi memandang agama. 

Dari sudut pandang teori struktural-fungsional, masyarakat dipahami sebagai suatu sistem sosial yang terdiri dari bagian-bagian atau unsur-unsur yang saling berhubungan dan terkait dalam keseimbangan, perubahan di satu bagian juga menyebabkan perubahan di bagian lain. 

Agama merupakan salah satu subsistem sosial yang ada dalam masyarakat, tentunya dalam konteks ini agama memegang peranan penting dalam masyarakat. Padahal, sebagai subsistem sosial, agama tetap eksis dan berperan penting dalam mendorong terwujudnya kerukunan sosial.

Perbedaan budaya, budaya dan tradisi daerah dengan daerah lain juga memunculkan karakter lain. Ini adalah salah satu kekayaan bangsa kita yang terdiri dari banyak suku yang tersebar di berbagai daerah. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline