Lihat ke Halaman Asli

Rizal De Loesie

Seorang Lelaki Penyuka Senja

Bukan Perihal Cinta, Bukan Tentang Rindu

Diperbarui: 29 Juni 2019   17:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pixabay.com

Biarlah malam mempergunjingkan waktu, karena ada kita. Kita yang diajari dari cahaya langit malam. Aku menunggumu dari belantara rimba sunyi. Bukan perihal cinta atau rindu, tetapi karena hanya ada kita berdua dalam himpit sepi.

Akan kulepaskan perlahan. Kusingkap jeda-jeda yang ada diantara lautan sepi matamu, kulayari ketengah samudra dengan ombak yang tak reda. Perahu yang lama menyandar mencicipi buih laut yang putih, terpecah deburan ombak   menguak segala asa dan rasa. Kita membelah langit temaram, keremangan yang jatuh dalam  desir angin, saling berlapis mengusir lorong-lorong sepi yang manis.

Bukan perihal cinta, bukan tentang rindu

Tapi kesunyian yang mendesak bagai tali petir yang tak kuasa kita tangkap. Hanya menyaksikan panggung memainkan  kisah-kisah tanpa naskah

Engkau menjelma bidadari sesaat di antara siluet mimpi-mimpi panjang, gaunmu menjuntaikan seluruh kenangan dan rindu yang di cekam rasa kelu.

Hidup katamu adalah jalan yang diberi tuhan, dengan ujian dan iman. Iyah, aku percaya dan sangat menyakini itu. Lalu senyum itu seakan terlalu berat kumaknai dengan kalimat, lebih kumaknai dengan menyentuh segenap rasa dan berlabuh ditiap hela nafasmu.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline