Lihat ke Halaman Asli

Yohannes Laurentius R

Hidup dari sisa harapan yang telah usang

Review Buku Dee Lestari "Aroma Karsa"

Diperbarui: 21 Oktober 2021   02:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Credit: Foto pribadi.

Pengalaman pertama Saya membaca dengan indera penciuman yang dipaksa naik turun dan menarik kesimpulan pada tiap hentakan nafas panjang pada tiap membaca lembarnya.

Saya rasa tiap Pembaca buku ini merasakan akan hal yang sama, yaitu: untuk mencari tahu aroma disekitar yang hampir kita lupakan dalam tiap berkegiatan. Sadar atau tidak, tiap manusia memiliki insting yang sama. Sebagai indera yang kali pertama terbentuk pada janin, aromalah jendela yang pertama kita memahami dunia.

Aroma memang tidak mudah diungkapkan. Itu pula yang membuat jendela penciuman menjadi begitu primitif, instingtif, sekaligus sukar diuraikan secara serebral. Penciuman memiliki kekuatan kompleks, dan menyeluruh untuk membawa kita ke berbagai tempat, pengalaman dan kenangan. Melampaui kata-kata. Begitu Dee Lestari menuliskan.

Dari lontar kuno yang dititipkan sepeninggal eyang putrinya (nenek), Raras Prayagung mengetahui bahwa Puspa Karsa yang dikenalnya melalui dongeng itu bukan sembarang tanaman, melainkan sungguhan yang dirahasiakan tempatnya.

Dengan obsesi itulah Raras memburu Puspa Karsa, bunga nun sakti hingga dapat membuat raja yang berkuasa hingga dapat hilang begitu saja dalam sejarah. Dan konon yang mampu mengendalikan kehendak dan cuma bisa diidentifikasi melalui aroma dan mempertemukannya dengan Jati Wesi, si tokoh utama dalam buku ini.

Jati Wesi si pemilik penciuman luar biasa dengan julukan Si Hidung Tikus, tumbuh di pemukiman sekitar TPA Bantar Gebang yang bekerja sebagai peracik parfum di salah satu kios, hingga suatu ketika ia harus dibawa ke kantor polisi karena dianggap memalsukan suatu merek parfum.

Berbeda dengan Jati Wesi, Tanaya Suma adalah anak tunggal dari Raras Prayagung yang memiliki perusahaan kosmetik yang sukses dan ternama. Awal pertemuan Jati Wesi dan Tanaya Suma di kediaman Raras Prayagung tidak berjalan baik. Tanaya menganggap kehadiran Jati Wesi adalah suatu hal yang tidak dia inginkan dan berpengaruh negatif.

Namun, dengan segala aktifitas keduanya, dan intensitas mereka bertemu, serta saling bertukar pikiran, membuat keduanya terbiasa dengan kehadiran satu sama lain. Akan tetapi Raras Prayagung merencanakan suatu ekspedisi yang harus diikuti oleh Tanaya dan Jati Wesi dalam mencari Aroma Karsa.

Pelaksanaan ekspedisi dimulai, dan berbagai kejadian misteri mulai terkuak. Kejadian janggal dan perilaku buruk tentang Raras Prayagung pada ekspedisi sebelumnya mulai diketahui. Tidak hanya itu, Jati Wesi dan Tanaya Suma menemukan jati dirinya, dan mengetahui sosok sebenarnya Aroma Karsa. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline