Lihat ke Halaman Asli

Yanti Sriyulianti

Berbagilah Maka Kamu Abadi

Rutinitas Tanpa Daya Kejut? Pasti Membosankan

Diperbarui: 4 September 2020   08:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

      Tidak hanya anak-anak, kita, orang-orang yang mengaku dewasa di sekitar anak pasti eneg menerima tumpukan tugas setiap hari. Work from home (WFH) bagi pekerja lepasan sepertiku ternyata membawa berkah. Waktu berjam-jam yang kuhabiskan dalam perjalanan pulang pergi ke ibukota menjelang pagi kini menjadi wahana membangun gerakan ceriakan hari dengan sapasari. 

      Baru masuk hari ketiga menyapa sahabat-sahabat KerLiP satu per satu, aku mulai jengah. Hari ini kuputuskan melatih kesabaran menunggu anak-anak  menyapa duluan. Tepat pukul 05.19 WIB, Alfiya mengirimkan ucapan salam dan selamat pagi. You make my day, cantik!Tak lama kemudian menyusul Rizka dan Fitria. Ketiga pelajar SMPN Pandeglang ini adalah peserta program Remaja Muslimah Pelopor Kebaikan (Rapekan) di daerah tertinggal yang kami usung dengan dukungan LBB Baznas.

     Rapekan Pandeglang pun menjadi bagian penting dalam rencana peremajaan Perkumpulan KerLiP 20 tahun kedua. Minggu lalu, aku, Fitry, dan Ekasari sepakat untuk mengusung Pendidikan Anak Merdeka, Bermutu, Tanpakekerasan (Panutan) berbasis komunitas anak di sekolah dan madrasah. Impianku menjadikan anak dan remaja mitra dalam upaya menambah Semarak Indonesia Maju Perkuat Harmoni (Simphoni) Bangsa makin terlihat bentuknya. 

     Alfiya menambah kegembiraanku dengan mengirimkan foto sapasari  memikat hati. Daya kejut seperti ini memompa semangatku menjaga rutinitas bekerja demi kepentingan terbaik anak. 

Kiriman Alfiya, Pelajar SMPN Pandeglang peserta Rapekan




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline