Lihat ke Halaman Asli

Yana Haudy

TERVERIFIKASI

Ghostwriter

Luxury Influencer dan Jasa Memamerkan Kemewahan

Diperbarui: 3 Januari 2023   16:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Merel van Poorten, luxury influencer dari Belanda saat mempromosikan suite di Laut Aegea dekat Yunani | Instagram @andathousandwords

Punya kenalan yang sering glamor di Instagram, tapi sehari-harinya biasa saja? Bisa jadi karena dia seorang luxury influencer alias pemengaruh kemewahan.

Apa Itu Luxury Influencer?

Luxury influencer atau pemengaruh kemewahan adalah orang yang dibayar untuk mempromosikan merek, produk, wisata, dan kebutuhan yang diperlukan manusian untuk bergaya hidup yang mewah.

Karena itulah gaya hidup seorang luxury influencer terlihat mewah dan glamor di medsos (terutama Instagram) karena dia merepresentasikan semua hal yang harganya selangit. Selangit menurut orang kebanyakan bisa jadi cuma secuil bagi orang kaya.

Seorang pemengaruh kemewahan juga bisa mempromosikan beberapa produk dari brand yang berbeda dalam satu sesi foto. Misal, dia sedang berpose di lapangan golf. Produk yang dia promosikan bisa berupa set tongkat golf, topi, rok, sepatu, jam tangan, sampai tabir surya.

Walau yang seperti itu memang jarang terjadi, tapi sangat dimungkinkan bila si influencer dibayar untuk tidak secara terang-terangan mempromosikan barang-barang itu.

Pemengaruh kemewahan kadang dibayar untuk mempromosikan produk atau jasa tidak secara terang-terangan supaya dia terkesan sedang tampil apa-adanya dan tidak tampak seperti sedang mengiklankan sesuatu.

Untuk Apa Ada Luxury Influencer?

Untuk mempromosikan nyamannya menginap di hotel bintang lima yang berada di pinggir pantai eksotis, liburan di tempat paling romantis, atau belanja produk terbaru dari brang ternama di tempat belanja paling mahal sejagat.

Kenapa tidak minta endorse dari selebritas?

Brand butuh influencer yang bukan selebritas untuk memberi kesan kalau gaya hidup, tempat liburan, atau brand mereka terjangkau oleh orang yang bukan selebritas, terutama orang-orang kaya baru (OKB).

Jadi selain menggunakan selebritas, brand mewah juga butuh influencer spesialis kemewahan untuk memperluas pasar. Kalau cuma mengandalkan markating konvensional yang mengandalkan eksklusivitas produk, brand yang tidak melibatkan influencer bisa terlibat para pesaingnya.

Malahan mereka bisa saja terlibas brand baru bahkan brand indie yang punya kemampuan memaksimalkan marketing di media sosial.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline