Lihat ke Halaman Asli

Syarif Dhanurendra

www.caksyarif.my.id

Pilpres 2019, Adakah Kejutan bagi Bangsa Indonesia?

Diperbarui: 17 April 2019   02:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. www.straitstimes.com

Pilpres 2019 telah sampai pada momentum yang dinanti-nanti oleh kedua paslon dan seluruh pendukungnya. Paslon 01 memiliki optimisme kemenangan yang tinggi. Pasalnya hampir semua (ada satu yang tidak) lembaga survei menunjukkan bahwa 01 yang memiliki elektabilitas tinggi. Terpautnya antara 10 sampai 20 persen. 

Namun hasil survei belum tentu sepenuhnya singkron dengan hasil pemilu. Catatan paling menonjol adalah Pemilu Amerika Serikat. Menangnya Trump adalah kejutan terheboh di seluruh dunia. Sebab, sebelum pemilu berlangsung, Hillary Clinton-lah yang memiliki elektabilitas tinggi.

Selain itu, kalahnya Basuki Tjahaya Purnama dalam Pilgub DKI juga perlu kita ingat. Dimana tokoh sekaliber BTP bisa tumbang hanya karena isu agama. Di Jatim juga demikian. Kalahnya Saifullah Yusuf dari Khofifah adalah pukulan telak. Padahal Safullah Yusuf sudah nenjadi Wagub selama dua periode.

Dan ternyata kejutan-kejutan tidak hanya dalam hal politik, dalan dunia sepak bola pun juga demikian. Piala Dunia di Rusia, klub-klub besar yang memiliki pemain-pemain terbaik dunia banyak yang tumbang di 16 besar. Kegalauan massal menyelimuti pecandu bola.

Mengenai 02, perlu saya apresiasi keuletan strategi mereka. Mereka bisa menaikkan elektabilitas capres-cawapres adalah hal yang bagus. Melawan petahana tidaklah mudah. Apa lagi Prabowo punya banyak celah yang mudah di serang oleh Timses 01.

Bagiku, kemenangan 01 sudah di depan mata. Semua pendukung 01 siap merayakan kemenangan mereka. Mereka siap menan dan sangat siap untuk menang. Namun, semoga kejutan-kejutan di US, DKI, Jatim, dan Piala Dunia tidak menular dalam Pilpres ini. Jika itu terjadi, aku yakin capres-cawapres 01 tidak lebih siap kalah daripada capres-cawpres 02, demikian pula dengan para pendukungnya.

Nalarku masih bisa nengira-ngira terkait situasi Pasca 17 April 2019  jika 02 yang kalah. Namun lain halnya jika yang kalah adalah 02. Terlalu banyak pendukung yang fanatik di kubu 01, entah itu fanatik dengan Jokowi-nya maupun Ma'ruf Amin-nya.[]




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline