Mohon tunggu...
Grant Sebastian Lie
Grant Sebastian Lie Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - SMA Kolese Kanisius

terbang tinggi bersama karya

Selanjutnya

Tutup

Bola

Pemain Naturalisasi: Positif atau Negatif?

19 Mei 2024   01:30 Diperbarui: 19 Mei 2024   01:42 2701
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nathan Tjoe A-On, pemain keturunan asal Semarang. (foto: 22/04/24/Rifkianto Nugroho/detikcom)

Bersatu Mendukung Timnas

Kini, Tim Nasional Sepak Bola Indonesia telah berhasil menjadi perhatian dunia internasional dengan permainan yang bersinar pada ajang AFC 2024 yang dilaksanakan beberapa bulan yang lalu. Performa timnas yang berhasil lolos grup dan menjebol gawang negeri sakura membuat banyak penggemar sepak bola semakin optimis dengan merah putih. Tak hanya itu, Indonesia menang telak 3-0 atas tim sepak bola Vietnam, membuka pintu harapan menuju piala dunia 2026.

Belakangan ini, Tim Nasional Indonesia semakin diperkuat dengan kedatangan pemain keturunan seperti Marten Paes pasca AFC U-23, menandakan program naturalisasi yang berjalan tanpa henti. Meskipun naturalisasi telah membuktikan dampak positif bagi perkembangan timnas Indonesia, muncul perdebatan sengit di kalangan publik dan pakar bola. Lahirnya kekhawatiran akan pemain naturalisasi yang terlalu dominan sehingga membuat pemain lokal semakin redup.

Sejarah Naturalisasi

Naturalisasi telah dilakukan sejak tahun 2010 dengan kedatangan Cristian Gonzales, penyerang asal Uruguay. Pemain pertama naturalisasi tersebut selalu dikenang menjadi inspirasi atas performa apik ketika membela Garuda. Tercatat pada periode 2010-2015 dengan penampilan sebanyak 28 pertandingan, Gonzales berhasil mencetak 12 gol. 


Upaya yang dilakukan menaturalisasi pemain luar menjadi warga negara Indonesia tak selalu berhasil. Sebut saja Esteban Vizcarra, gelandang asal Argentina, yang tak kunjung membela bendera merah putih di pertandingan resmi karena tidak memenuhi syarat. Faktor non-teknis dan marketing dapat berpengaruh terhadap proses naturalisasi, seperti yang dialami Sergio Van Dijk.

Program naturalisasi memuncak pada masa kepemimpinan, Erick Thohir, dengan kedatangan Thom Haye, Shayne Pattynama, Elkan Baggot, Justin Hubner, dkk. Puncak program tersebut tak hanya semata karena jumlah pemain yang datang. Namun, performa di lapangan yang berbicara, membuat para penggemar menilai dampak dari hal tersebut.

Cristian Gonzales, pemain naturalisasi pertama Tim Nasional Indonesia. (foto: Nigara/Kaltimkita.com)
Cristian Gonzales, pemain naturalisasi pertama Tim Nasional Indonesia. (foto: Nigara/Kaltimkita.com)

Alasan Naturalisasi

Program naturalisasi tentu dilaksanakan bukan tanpa alasan. Ekspektasi dan tekanan tinggi yang selalu dihadapi PSSI bersama Shin-Tae Yong, selaku pelatih timnas utama, membuat mereka harus mencari solusi untuk mengangkat tingkat sepak bola Indonesia lebih tinggi. Menyadari akan hal itu, Erick Thohir mengambil tindakan untuk mencari pemain keturunan Indonesia yang telah tersebar seluruh dunia.

Naturalisasi memiliki definisi tata cara bagi warga asing untuk memperoleh Kewarganegaraan Republik Indonesia. Berbeda sedikit dengan definisi naturalisasi, pemain yang didatangkan mayoritas tak sepenuhnya warga asing yang tidak memiliki darah Indonesia. Pemain seperti Nathan Tjoe A-On dan Rafael Struick adalah keturunan Indonesia melalui kakek dan nenek yang berasal dari Semarang.

Dampak & Hasil

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun