Lihat ke Halaman Asli

Haji dan Korupsi

Diperbarui: 24 Juni 2015   17:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Haji Dan Korupsi

Sebagai warga negara tentunya kita berharap negeri kita menjadi negeri yang tentram dan makmur terbebas dari korupsi, reformasi yang kebablasan membuat segala tatanan kehidupan menjadi berantakan, sistim demokrasi  birokrasi yang yang ruwet , sehingga sistem ekonomi sosial politik dan ekonomi juga mau tidak mau juga harus ikut menjadi ruwet.

Penduduk Indonesia yang mayoritas muslim dan menjadi negara dengan penduduk muslim terbesar didunia, tentunya menjadi pertanyaan besar buat kita, ada apa dengan negeriku? ada apa dengan saudara-saudara muslimku? Bencana yang bertubi-tubi seharusnya membuat kita bercermin sudahkah kita taat kepada_Nya, sudahkah kita total mengikuti perintahnya?

Tabliq akbar juga penuh, jamaah jumat juga penuh. Setiap harinya pendaftar jamaah haji baik reguler maupun Paket Haji ONH Plus antri banyak sekali, sampai harus mununggu hingga 10 tahun, untuk jamaah Paket ONH Plus harus menunggu 3 tahun lagi. Ini indikasi kemakmuran bangsa ini tapi mengapa masih ada penyakit korupsi? Atau haruskah  pejabat yang terbukti mencuri(korupsi) di potong  tangannya seperti si Arab Saudi? nanti salah tangkap lagi, pelaku lari, atau pelaku tak terdeteksi.

Ini Indonesia bukan Saudi, wahai para pejabat jujurlah, takutlah azab Allah. Wahai saudaraku semua mari rapatkan barisan berdiri, ruku, sujud, semoga Allah masih mengampuni , sebelum azab sesungguhnya nanti. Maafkan saya bukan sok ngajari.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline