Lihat ke Halaman Asli

Wiwin Zein

TERVERIFIKASI

Wisdom Lover

Wabah Cacar Monyet (Monkeypox), Tak akan Jadi Pandemi?

Diperbarui: 26 Juli 2022   03:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar oleh Gerd Altmann dari Pixabay 

Cacar monyet (monkeypox) merupakan suatu penyakit yang dipicu oleh virus monkeypox. Cacar monyet termasuk penyakit zoonosis, yakni penyakit yang ditularkan dari hewan ke manusia.

Cacar monyet bukanlah penyakit baru. Penyakit ini konon sudah teridentifikasi pada tahun 1958 di Kopenhagen, Denmark. Namun kasus cacar monyet pada manusia baru ditemukan pada tahun 1970 di Republik Demokratik Kongo, Afrika.

Pada tahun 1996-1997, kasus penyakit cacar monyet kembali muncul. Tempat kasus munculnya kembali penyakit ini sama, Republik Demokratik Kongo, Afrika.

Tahun 2003 kasus cacar monyet kembali muncul. Kali ini di luar Afrika, yakni ditemukan di Amerika Serikat.

Munculnya kasus cacar monyet di Amerika Serikat diduga berasal dari anjing peliharaan. Anjing ini terinfeksi oleh tikus yang didatangkan dari Afrika.

Pada tahun 2019, tepatnya tanggal 8 Mei kasus cacar monyet kembali muncul. Kali ini ditemukan di Singapura.

Temuan itu bermula dari seorang laki-laki yang dirawat di National Centre for Infectious Diseases, Singapura. Laki-laki itu baru pulang dari Nigeria dan terkonfirmasi terkena penyakit cacar monyet.    

Kini di tahun 2022 penyakit cacar monyet kembali muncul. Penyakit ini terdeteksi muncul kembali di Inggris pada Mei 2022. Selanjutnya menyebar ke negara Eropa lainnya, ke Amerika Utara, dan ke Australia.  

Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO (World Health Organization) mendeteksi bahwa cacar monyet telah menyebar di lebih dari 70 negara di dunia.

Oleh karena itu WHO melalui Direktur Jenderal nya, Tedros Adanom Ghebreyesus pada Sabtu, 23 Juli 2022 kemudian menetapkan penyakit cacar monyet sebagai darurat kesehatan global alias Public Health Emergency of International Concern (PHEIC).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline