Lihat ke Halaman Asli

Pasar Pagi Renijaya

Diperbarui: 13 November 2022   09:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Pasar Pagi Renijaya. (Foto: Widadi)

Minggu, 13 November 2022. Pasar Pagi Renijaya dipadati pengunjung. Sejatinya, lokasi awal pasar ini adalah jalan. Jalan Bali Raya. Tadinya jalanan rusak. Trus warga setempat patungan. Terkumpul uang Rp 4.000.000.

Uang tersebut dibelikan cor-coran semen dapat 1 molen kecil. Cor-coran semen ditumpahkan ke jalan dini hari dapat menutup separuh jalan sepanjang kira-kira 80 meter lebar 2 meter. Timbul kemacetan hampir tiap hari jam sibuk.

Warga iuran lagi, terkumpul uang Rp 2.400.000. Donatur melengkapi hingga berjumlah Rp 5.000.000. Beli lagi cor-coran semen dapat 1 molen lebih besar dari yang pertama. Cerita singkatnya seperti itu hingga jalan menjadi bagus. Bagian bawah dicor semen, bagian atas aspal.

Satu, dua pedagang mulai berjualan di sisi kanan dan kiri jalan. Pedagang masih mudah diarahkan agar memberi ruang pada pengguna jalan. Pedagang mulai memenuhi sepanjang sisi kanan dan kiri jalan. Mulai timbul kemacetan. Diperparah dengan para pembeli yang parkir kendaraan semaunya. Padahal di setiap gang sudah disiapkan petugas dan ruang parkir yang cukup. Sebenarnya sih sudah ada pasar yang resmi, mungkin letaknya terlalu di dalam jadi orang-orang memilih belanja di Pasar Pagi Renijaya.


"Pak-pak parkirnya jangan di jalan." Teriak Dicky petugas parkir.

"Ah, hanya sebentar kok."

"Ya udah kalau nggak mau diarahkan."

Tiba-tiba dari arah belakang mobil bak melaju kencang.

"Braaak."

Motor Bapak-bapak yang barusan ditegur Dicky tertabrak mobil bak dan rusak bagian belakang. Terjadi keributan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline