Mohon tunggu...
ATHALIA Unggut
ATHALIA Unggut Mohon Tunggu... Guru - GURU/HUMAS/SDN SAMA JAYA

Nama saya Gregorius Unggut, Lahir di Taga pada tanggal 06 Agustus 1993,. Keseharian saya berprofesi sebagai seorang guru pada satuan pendidkan SDN SAMA JAYA kecamatan Ruteng, Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Mulai menggemari hobi menulis sejak 02 Mei 2023, awal mula menyadari potensi menulis dalam diri saya ketika kepala SDN Sama Jaya memberi saya tugas sebagai humas SDN Sama Jaya, untuk membagikan kegiatan yang dilaksanakan sekolah pada akun facebook sama jaya (Akun milik sekolah) saya pun mengindahkan perintah tersebut serta menulis keterangan tentang kegiatan yang dipotret, tanpa saya menduga bahwa atas karya ini saya mendapat banyak apresiasi. Akhirnya hal inlah yang membangkitkan gairah menulis saya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

SDN Sama Jaya Menanjak! Pantang Tertinggal!!

15 Mei 2024   18:08 Diperbarui: 15 Mei 2024   19:48 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Rhio Unggut

Pekan ketiga bulan mei tahun 2024 seluruh satuan pendidikan tingkat SD/MI se-kabupaten Manggarai melaksanakan Ujian Akhir Sekolah (UAS) untuk siswa/i kelas VI  yang akan berlangsung selam satu pekan, tak terkecuali SDN Sama Jaya. 

Kenyataan menarik justru hadir dari satuan pendidikan yang terletak di tengah hutan tersebut. Bagaimana tidak, sekolah yang memperoleh status definitif sejak tahun 2017 itu  melakukan transformasi besar-besaran terkait dengan sistem pelaksanaan ujian bagi para siswa/i-nya yang pada tahun sebelumnya berbasis kertas berubah menjadi berbasis android. 

Bagi satuan pendidikan lain mungkin menjadi hal yang biasa saja, akan tetapi sangat luar biasa bagi SDN Sama Jaya, karena secara geografis satuan pendidikan ini terletak di kaki kedua bukit yang mengapit yaitu Golo Hacar dan Golo Lalong kondisi inilah yang menyebabkan kualitas jaringan internet di lokasi satuan pendidikan itu sangat buruk. Kepada media ini pak Stefanus Agming, S.Pd selaku kepala sekolah "menyampaikan bahwa sebelumnya ia sangat meragukan pelaksanaan ujian berbasis android ini, karena satuan pendidikan yang ia pimpin memiliki banyak sekali kekurangan terkait fasilitas penunjang pelaksanaan ujian misalnya chroombook ataupun laptop dan kualitas jaringan internet yang buruk. Akan tetapi berkat kolaborasi yang baik bersama rekan- rekan guru kami mampu melaksanakannya seperti yang terjadi sekarang ini, untuk pemenuhan fasilitas rekan-rekan saya meminjamkan androidnya kepada para siswa/i. selain itu juga mereka selalu memberi saya dukungan moril walau kadang mereka menyampaikanNya dengan nada bercanda, begitulah cara kami menyemangati satu sama lain yang lebih pada sebagai sebuah keluarga. tutup pria yang akrab di sapa Sstefanus tersebut."

Kami juga menginformasikan bahwa siswa/i kelas VI pada satuan pendidikan tersebut berjumlah 17 Oeang, siswa/i tersebut berasal dari kampung Tongke dan kampung Hacar.

Demikian informasi yang kami himpun terkait pe;aksanaan Ujian Akhir Sekolah berbasis android di satuan pendidikan SDN Sama Jaya, kisah yang sangat menarik dan luar biasa, semoga menjadi motivasi bagi satuan pendidikan lain untuk berani melakukan sebuah perubahan tanpa harus berlindung dibalik kata kurang perangkat dan tidak tahu.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun