Lihat ke Halaman Asli

Puisi | Duda: Kemana Telunjuk Ini Kuacungkan?

Diperbarui: 4 Juni 2025   06:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi Duda | Kemana Telunjuk Ini Kuacungkan?

Sepi jiwa dalam keheningan kelam
Bunga jiwa pergi tiada kembali
Laksana kumbang tak mampu terbang
Tiada jalan mencari sarang

Tawa si kecil bersemi berpeluk bahu
Menggenggam tangan penghibur lara
Hati kecut meratapi jalan
Kemana langkah ini kuayunkan?

Kemana haluan diri kutautkan?
Langit mendung tiada memberi cahaya
Telunjuk terkungkung lautan beku
Mencari arah, tempat rindu berlabuh

Aku lelah...
Aku lesu layu hampa
Karam dalam beku termangu
Menunggu janji rembulan tak kunjung tiba

Dihamparan luas, aku berdiri gagah
Berkarya dalam kasih juta cinta
Mulia, dihormati, gagah perkasa.
Namun di hening malam, aku tak berdaya

Tiada benci takdir kejam atau suratan
Jiwa bertanya disetiap persimpangan
Haruskah ke utara, mencari hangat bara?
Atau ke selatan, menjemput mantan?

Aku memang sendiri dalam sunyi
Namun tiada pudar setiap harap
Setiap persimpangan bersua harapan
Bertemu kilau sisa senja
Telunjuk akan terus kuacungkan

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline