Lihat ke Halaman Asli

Confess Remaja: Implikasi dan Kiat Sehat Curhat Online

Diperbarui: 7 Mei 2025   15:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Confess Remaja: Implikasi & Kiat Sehat di Era Digital (Foto: Freepic)

Di era serba digital ini, ruang untuk berbagi cerita dan isi hati menemukan wujud baru dalam fenomena confession online. Bukan lagi sekadar buku harian yang tersembunyi di balik bantal, melainkan platform daring terbuka, bahkan seringkali anonim, menjadi wadah bagi remaja untuk mencurahkan segala emosi, pengalaman, hingga rahasia terdalam melalui berbagai flafform media sosial.

Maraknya tren ini di kalangan generasi muda memunculkan pertanyaan menarik seputar motivasi di baliknya serta implikasi psikologis yang mungkin menyertainya, sebuah lanskap emosional digital yang patut untuk kita telaah lebih dalam.

Kita dapat melihat bagaimana curhatan-curhatan ini meliputi spektrum emosi yang luas, mulai dari kegembiraan dan cinta pertama, hingga kecemasan, tekanan akademik, masalah keluarga, perundungan, bahkan isu-isu kesehatan mental.

Keterbukaan yang ditawarkan oleh anonimitas ini menjadi daya tarik tersendiri, memungkinkan remaja untuk berbagi hal-hal yang mungkin sulit diungkapkan pada orang terdekat di dunia nyata karena takut akan stigma, penilaian, atau konsekuensi sosial.

Melalui confess, seseorang mampu mengarahkan kerentanan mereka, mencari pembenaran dan dukungan teman sekaligus bergulat dengan harapan normatif. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa praktik confess ini dapat membawa dampak positif, seperti peningkatan penerimaan diri, dan konsekuensi negatif, termasuk kecemasan yang timbul dari pengawasan publik. Juga berpotensi pada dampak negatif.

Confess juga dapat memberikan pengalaman emosional secara langsung, baik dalam bentuk penolakan maupun penerimaan, dapat mempengaruhi kesejahteraaan secara signifikan, dengan berbagai macam dampak yang dialami.

Confess Sebagai Sarana Pengungkapan Diri

Masa remaja adalah fase peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Pada masa ini,  remaja menghadapi berbagai tantangan tersendiri, dimana mereka dianggap sudah lebih matang dibandingkan pada masa kanak-kanak, tetapi di sisi lain remaja belum dianggap mutlak bisa bertanggung jawab.

Masa ini biasanya juga disebut sebagai masa mencari identitas diri untuk menemukan siapa dirinya dan arah tujuan hidupnya, bereksplorasi terhadap peran yang dihadapinya. Remaja mulai lebih memperhatikan berbagai aspek kehidupan yang secara khusus berhubungan dengan apa yang mereka akan hadapi sebagai orang dewasa di masa yang akan dataing (Dewi).

Masa remaja adalah suatu tahapan yang sangat penting, pada masa ini individu harus mulai bisa mengasah kecerdasan emosionalnya. Kecerdasan emosional merupakan kemampuan untuk mengelola perasaan, mengatur suasana hati, dan mengendalikan emosi.  

Hal ini mencakup kemampuan untuk tidak berlebihan dalam merasakan kesenangan atau  kesedihan, menjaga tekanan emosional agar tidak mengganggu kemampuan berpikir, dan kemampuan untuk bertahan menghadapi frustasi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline