Dakwah merupakan ajakan atau seruan mulia bagi setiap muslim untuk menyampaikan kebenaran dan menyeru kepada jalan Allah. Namun, dalam menjalankan nya, sering kali manusia terjebak pada cara yang salah mengajak dengan cara menghakimi, bukan dengan kasih ataupun nasihat yang baik. Padahal, hakikat dakwah bukan sekadar menyampaikan, tetapi menyentuh dengan hati terbuka. Sebab hati tidak akan terbuka oleh kata-kata yang keras, melainkan oleh kelembutan, kasih sayang dan ketulusan hati dan niat.
Dalam Alqur'an Allah berfirman dalam QS. An Nahl ayat 125
.
Ayat ini menjelaskan bahwa salah satu metode dakwah yang diajarkan Allah adalah mau'idzah hasanah yaitu menyampaikan nasihat dan ajakan kepada kebaikan dengan tutur kata yang lembut, penuh kasih sayang, dan menyentuh hati.
Rasulullah telah memberikan teladan terbaik dalam berdakwah. Beliau tidak pernah menghakimi orang yang masih jauh dari kebaikan. Sebaliknya, beliau mendekati mereka dengan senyum, sabar, dan doa. Sikap kasih beliau membuat banyak hati yang keras menjadi lunak, banyak jiwa yang tersesat akhirnya menemukan cahaya. Inilah bukti bahwa kasih sayang lebih kuat daripada cobaan.
Mengajak dengan kasih berarti memahami bahwa setiap orang sedang berproses. Tidak semua bisa langsung berubah, ada yang butuh waktu, dukungan, dan doa. Dakwah yang penuh kasih tidak menuntut kesempurnaan, tetapi menuntun dengan keteladanan. Bukan sekadar berbicara tentang kebaikan, melainkan menjadi cermin kebaikan itu sendiri.
Mengajak dengan penuh kasih bukan menghakimi adalah bentuk penerapan yang nyata. Dalam dunia yang penuh perbedaan dan godaan ini, dakwah harus menjadi jembatan. Dengan kasih, pesan kebaikan akan lebih mudah diterima, karena cinta selalu menemukan jalan untuk menyentuh jiwa. Maka, marilah berdakwah dengan hati yang lembut, lisan yang santun, dan niat yang tulus agar dakwah kita menjadi pantulan dari cinta Allah yang rahmatan lil 'amin.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI