" Mahasiswi UNNES Hadirkan Diorama Metamorfosis Kupu-Kupu : Menghidupkan Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar"

Belajar IPA tidak harus selalu lewat buku dan tulisan di papan tulis. Hal itu dibuktikan oleh Via Liviana Nabilla, mahasiswi Universitas Negeri Semarang (UNNES), yang berhasil menghadirkan media pembelajaran berbentuk diorama metamorfosis kupu-kupu untuk siswa Sekolah Dasar Negeri 1 Wanacipta, Kecamatan Sigaluh, Kabupaten Banjarnegara. 

Karya ini dibuat dalam rangka program Bhakti Akademisi UNNES, sebuah kegiatan pengabdian yang mendorong mahasiswa untuk memberikan kontribusi nyata di dunia pendidikan dasar. Melalui program ini, mahasiswi berinisiatif menciptakan media pembelajaran yang tidak hanya menarik secara visual, tetapi juga membantu siswa memahami konsep metamorfosis dengan cara yang konkret dan menyenangkan.

Diorama yang diberi nama Papilio Metamorphosis ini menampilkan tahapan perubahan kupu-kupu secara lengkap --- mulai dari telur, larva, kepompong, hingga menjadi kupu-kupu dewasa. Seluruh tampilan dibuat dalam bentuk tiga dimensi dengan warna-warna cerah, latar hutan mini, dan label penjelas di setiap tahapnya. Dengan desain yang sederhana namun menarik, diorama ini membuat proses belajar terasa lebih hidup di kelas.

Menurut pihak sekolah, media buatan mahasiswa UNNES tersebut memberikan dampak positif dalam kegiatan belajar mengajar. Siswa terlihat lebih antusias saat pelajaran IPA, terutama ketika membahas topik metamorfosis. Kepala SDN 1 Wanacipta, Suwaryo, S.Pd., juga memberikan apresiasi atas karya tersebut dan menyatakan bahwa media ini akan terus digunakan dalam pembelajaran sehari-hari.

Proses pembuatan diorama ini bukan sekadar bentuk pemenuhan tugas kuliah, melainkan juga wujud nyata peran mahasiswa sebagai calon pendidik yang kreatif dan peduli terhadap kebutuhan belajar anak-anak sekolah dasar. Karya ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain untuk terus berinovasi dan menghadirkan pembelajaran yang menyenangkan.

Melalui karya sederhana namun bermakna ini, mahasiswa UNNES tersebut membuktikan bahwa ide-ide kreatif dari kampus bisa benar-benar memberi manfaat di ruang kelas. Sebuah langkah kecil, tapi berdampak besar bagi dunia pendidikan dasar.