Zaha Hadid
Dame Zaha Mohammad Hadid DBE RA (31 Oktober 1950 – 31 Maret 2016) adalah salah satu arsitek wanita paling terkenal yang sudah merancang banyak bangunan di berbagai negara. Dia menjadi wanita pertama dan muslim pertama yang meraih Pritzker Architecture Prize di tahun 2004 setelah berkarir selama lebih dari 20 tahun dan Stirling Prize tahun 2010, 2011 dan 2012, menjadi satu-satunya wanita yang menerima Royal Gold Medal dari Royal Institute of British Architects tahun 2016 satu bulan sebelum wafat dan gelar Dame dari Ratu Elizabeth II tahun 2012.
Hadid berasal dari Irak dan saat kecil pernah mengunjungi kota kuno Sumeria di Irak Selatan yang memicu minatnya pada arsitektur. Dia belajar matematika di American University of Beirut dan belajar di Architectural Association School of Architecture (AA), London dan setelah lulus tahun 1977 dia bekerja di Office for Metropolitan Architecture di Rotterdam, Belanda. Tiga tahun kemudian Hadid mendirikan firma arsitekturnya bernama Zaha Hadid Architects di London serta naturalisasi menjadi warga Inggris. Dia juga mengajar di sejumlah universitas di Amerika, Inggris dan Jerman.
Proyek pertama yang ditanganinya adalah Vitra Fire Station (1991-1993) di Weil am Rhein, Jerman. Desain bentuk bangunan yang tidak biasa menjadi awal kesuksesan karir Hadid. Disusul oleh Bergisel Ski Jump di Inssbruck, Austria (1999-2002), Phaeno Science Center di Wolfsburg, Jerman (2000-2005), Bridge Pavilion di Zaragoza, Spanyol (2005-2008), Guangzhou Opera House, China (2003-2010), London Aquatic Centre untuk Olimpiade 2012 (2005-2012), Galaxy SOHO, Beijing (2008-2012), Jockey Club Innovation Tower, Hong Kong Polytechnic University (2007-2014) – dengan foto, dan sebagainya.
Sumber Foto: https://commons.wikimedia.org/
Karena rancangan yang dibuatnya banyak menampilkan bentuk lengkungan, Hadid dijuluki “Ratu Kurva” oleh harian The Guardian, sementara Hadid mengaku tidak mengikuti gaya apapun meski dianggap sebagai tokoh besar dalam aliran Dekonstruktivisme, karyanya juga dianggap sebagai contoh neo-futurism dan parametricism. Artikel di majalah New Yorker menyebutnya sebagai The Abstractionist. Setelah Hadid wafat sejumlah proyek berhasil dirampungkan dan lainnya tidak dilanjutkan.
Sumber: https://en.wikipedia.org/wiki/Zaha_Hadid
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI