Pada tanggal 1 hingga 6 Februari 2025, mahasiswa Universitas PGRI Pontianak yang tergabung dalam program BSM (Bakti Sosial Mahasiswa) atau yang lebih dikenal dengan sebutan "Pelita" mengadakan kegiatan sosial di Desa Mandong, Dusun Mandong RT 04, Kecamatan Tayan Hulu, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat. Dalam kegiatan tersebut, tim Pelita melakukan wawancara langsung dengan beberapa warga setempat, termasuk Bapak Ignessius Imang dan Bapak Antonius Jojon, untuk mendengar langsung aspirasi dan permasalahan yang mereka hadapi.
Kedua warga tersebut mengungkapkan keluhan tentang kondisi jalan di desa mereka yang rusak parah. Menurut Bapak Ignessius Imang, akses jalan yang buruk sangat menyulitkan warga dalam menjalani kegiatan sehari-hari. "Jalan ini sudah lama rusak, apalagi kalau musim hujan, becek dan sulit dilewati. Kami harus extra hati-hati saat melintas, terutama bagi anak-anak dan orang tua," ujarnya. Ia berharap agar pemerintah bisa segera memperbaiki kondisi jalan di desa mereka untuk memudahkan mobilitas warga.
Narasumber: Salah satu tetua kampung, Bapak Ignessius Imang
Bapak Antonius Jojon juga mengungkapkan hal yang sama. "Kami juga sering mengalami kesulitan saat membawa hasil pertanian ke pasar atau saat membutuhkan layanan kesehatan. Kami sangat berharap jalan ini bisa diperbaiki agar kehidupan kami lebih mudah," jelasnya dengan penuh harap.
Selain masalah jalan yang rusak, isu mengenai air bersih juga menjadi perhatian utama dalam wawancara tersebut. Warga Desa Mandong, khususnya di RT 04 Entawak, mengaku bahwa air bersih yang ada di kampung mereka sudah tercemar, dikarenakan sudah banyak warga yang menanam pohon sawit sehingga pupuk dari sawi tersebut mengalir ke air bersih itu dan tercemar. Namun Bapak Ignessius Imang mengatakan, Kami sangat membutuhkan pasokan air bersih yang lebih lancar dan sehat."
Hal senada disampaikan oleh Bapak Antonius Jojon, yang mengungkapkan bahwa kualitas air yang mereka gunakan sehari-hari seringkali kurang baik. "Kadang air yang kami tampung keruh sehingga kami khawatir akan berdampak buruk bagi kesehatan. Semoga ada solusi yang bisa diberikan oleh pihak berwenang," ujarnya.
Ketua Umat Gereja Katolik Santo Petrus Entawak
Kegiatan BSM ( Bakti Sosial Masyarakat) yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas PGRI Pontianak ini bukan hanya sekadar wawancara, tetapi juga menjadi wadah untuk mengedukasi dan membantu menyampaikan aspirasi warga kepada pemerintah dan pihak terkait. Dengan adanya program seperti ini, diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pemecahan masalah yang dihadapi oleh masyarakat di Desa Mandong, khususnya terkait infrastruktur jalan dan kebutuhan dasar seperti air bersih.
Sebagai penutup, Bapak Inessius imang dan Bapak Antonius jojon berharap agar suara mereka bisa didengar oleh pihak yang berwenang dan masalah yang mereka hadapi bisa segera mendapatkan solusi. "Kami sangat mengapresiasi perhatian dari mahasiswa yang datang ke desa kami. Kami berharap pemerintah bisa memperhatikan kondisi kami agar kehidupan kami lebih baik," ungkap mereka dengan penuh harap.
Demikianlah wawancara dengan warga Desa Mandong, yang diharapkan dapat membuka mata kita semua mengenai kondisi yang ada di wilayah tersebut. Semoga kegiatan BSM atau Pelita ini membawa dampak positif bagi masyarakat dan membuka jalan untuk perbaikan yang lebih baik di masa depan.