Lihat ke Halaman Asli

Utari Dwi Satiti

Mahasiswi UNS

Di Tengah Pandemi, Mahasiswa UNS Tetap Mengabdi Di Dusun Dawung

Diperbarui: 21 Juli 2020   20:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pembagian hand wash dan hand sanitizer kepada warga

(Semarang, 21 Juli 2020) Dampak pandemi COVID-19 ini mempengaruhi semua aspek kehidupan yaitu aspek ekonomi, kesehatan, pendidikan, sosial, maupun aspek lainnya. Berbagai kebijakan pemerintah pun telah ditetapkan, namun hal tersebut masih belum mampu menghambat penyebaran virus ini. Universitas Sebelas Maret melalui (UNS) melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) melaksanakan program KKN UNS Tanggap Wabah COVID-19 dalam rangka membantu penanganan COVID-19.

Pengabdian masyarakat melalui program KKN ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang dilaksanakan secara berkelompok. KKN UNS Tanggap Wabah COVID-19 ini dilaksanakan secara individu di desa masing-masing yang mahasiswa tinggali saat ini. Seperti halnya yang dilakukan Utari Dwi Satiti/H0817108, mahasiswi Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian UNS yang melaksanakan program ini di Dusun Dawung RT 010/RW 003 Desa Badran, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Dengan bimbingan DPL (Dosen Pembimbing Lapangan) Bapak Dr. Ir. Yudi Rinanto, M. P., kegiatan KKN ini dilaksanakan selama 45 hari (2 Juni 2020-17 Juli 2020).

Tema kegiatan KKN yang diambil yaitu supporting pemahaman masyarakat terhadap COVID-19. Program kerja yang dijalankan antara lain sosialisasi secara online melalui grup WhatsApp terkait informasi bahaya virus COVID-19, bagaimana penularannya, bagaimana pencegahannya, pentingnya pola hidup bersih dan sehat, pentingnya penggunaan masker saat keluar rumah, kegiatan untuk mengatasi kejenuhan, dan informasi lainnya seputar pandemi ini. Warga juga diberikan informasi videografis tentang cara pembuatan hand sanitizer dan disinfektan yang dapat dibuat sendiri di rumah. Selain itu, dilakukan pula penempelan poster dan penyediaan fasilitas cuci tangan di tempat yang sering dilewati warga seperti pos ronda dan balai desa. Program lainnya yaitu pembagian benih sayuran dan polybag sehingga warga dapat mengisi kejenuhannya dengan aktivitas bercocok tanam, serta warga dapat mengonsumsi sayuran tanpa perlu ke pasar. Respon positif pun juga ditunjukkan dengan tak sedikit warga yang saat ini melaksanakan pola hidup bersih dan sehat, menggunakan masker saat akan bepergian, dan menghindari berkerumun yang tidak penting pun jika ada pertemuan warga mematuhi protokol kesehatan yang berlaku.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline