Pernahkah kita bertanya, mengapa Muhammadiyah dikenal sebagai gerakan Islam yang bukan hanya menekankan pemurnian ajaran agama, tetapi juga aktif dalam dunia pendidikan, sosial, dan bahkan ekonomi? Jawabannya ada pada manhaj Muhammadiyah, sebuah cara pandang dan metode dalam memahami Islam agar tetap relevan di setiap zaman. Melalui manhaj inilah Muhammadiyah terus melahirkan berbagai amal usaha, mulai dari sekolah, rumah sakit, hingga perguruan tinggi. Salah satunya adalah Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA), yang menjadikan nilai-nilai manhaj Muhammadiyah sebagai fondasi dalam pengembangan akademik dan pembentukan karakter mahasiswanya, termasuk pada Program Magister Kewirausahaan.
Islam: Menyentuh Langit dan Bumi
Islam bukan hanya tentang hubungan manusia dengan Allah, tapi juga tentang bagaimana manusia hidup berdampingan dengan sesama, dengan alam, bahkan dengan perkembangan zaman. Ada dua dimensi besar yang selalu diajarkan:
Dimensi vertikal (akidah dan ibadah mahdhah): hubungan langsung dengan Allah, yang sifatnya baku dan tidak boleh diubah.
Dimensi horizontal (muamalah duniawiyah): hubungan manusia dengan sesama dan lingkungannya, yang sifatnya dinamis dan bisa menyesuaikan zaman.
Dua dimensi inilah yang membuat Islam selalu relevan: kokoh dalam akidah, fleksibel dalam kehidupan sosial.
Tajrid dan Tajdid: Keseimbangan yang Menghidupkan
Muhammadiyah punya dua prinsip utama dalam memahami Islam:
Tajrid (pemurnian/purifikasi)
Dalam hal akidah dan ibadah, Muhammadiyah menegaskan bahwa kita harus kembali pada Al-Qur'an dan Sunnah. Tidak ada ruang untuk menambah-nambahi ibadah ritual yang tidak ada dasarnya.Tajdid (pembaharuan/modernisasi)
Namun, dalam urusan dunia, Muhammadiyah justru mendorong inovasi. Bidang pendidikan, ekonomi, kesehatan, teknologi---semua bisa berkembang dengan ijtihad, selama tidak bertentangan dengan prinsip dasar syariat.
Inilah yang membuat Muhammadiyah tidak pernah berhenti bergerak: membangun sekolah, rumah sakit, universitas, dan kini mendorong lahirnya wirausaha-wirausaha muda yang berintegritas.
Relevansi untuk Mahasiswa Kewirausahaan
Bagi mahasiswa Magister Kewirausahaan UNIMMA, pemahaman ini menjadi fondasi penting. Dunia bisnis menuntut inovasi, keberanian mengambil peluang, dan kemampuan menyesuaikan diri dengan perubahan. Prinsip tajdid memberi ruang untuk itu.