Lihat ke Halaman Asli

Ulviana

Mahasiswa

Resensi Buku Buya Kamba "Kids Zaman Now Menemukan Kembali Islam"

Diperbarui: 9 April 2021   15:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambaran sampul buku (dokpri)

Judul: Kids Zaman Now Menemukan Kembali Islam
Penulis: Dr. Muhammad Nursamad Kamba
Penerbit: Pustaka Iman
Cetakan: Pertama, Juli 2018
Tebal Buku: xvii + 304
Seorang muslim sebagai pemeluk Islam, agama yang kaffah, tentu membutuhkan sebuah serlok (search lokasi) agar sampai pada tujuan Islam sendiri, yaitu dapat dekat sedekat-dekatnya kepada Ilahi. Sejak awal turunnya Islam, Nabi SAW menjadi tour guide bagi kaum muslimin, memberi petunjuk dan media komunikasi dengan Tuhan. Setelah wafatnya beliau, tugas tersebut diwariskan kepada Ulama yang bunyi dalilnya Al-Ulama waratsatul Anbiya.

Bukan karena lafadznya yang multitafsir, namun karena beragamnya pola pikir, sampai kaum muslim bingung apakah ulama yang dimaksud ilmuwan muslim saja atau ilmuwan non-muslim juga ulama? Jika hanya ilmuwan muslim saja, apakah hanya ada satu jalan untuk sampai kepada Tuhan? Jika Tuhan Maha Luas, kenapa jalan menuju-Nya harus sempit?

Buya Kamba, dalam bukunya Kids Zaman Now Menemukan Kembali Islam berusaha menjawab pertanyaan-pertanyaan mutakhir tersebut. Berusaha melepas kegalauan muslim sekarang yang telah lama ditinggalkan tour guide-nya sehingga terlempar pada titik koneksi terburuk untuk mengakses informasi dari Tuhan.

Sejak awal membaca buku tersebut, banyak kalimat yang membuat pembaca berusaha membalikkan pikirannya. Bukan karena kalimatnya yang sulit dipahami, namun karena gagasan masuk akal beliau yang belum pernah terpikirkan pembaca membuat pembaca harus berkata iya. Seperti pada pemahaman rukun Islam yang beliau paparkan, ternyata untuk menjadi Islam sangat murah modalnya namun nilainya sangat mahal, apalagi untuk takaran zaman now.

Untuk bersyahadat, kita tidak memerlukan pengakuan orang lain, apalagi dengan mengumumkan keislaman untuk mendapat pelabelan. Karena syahadat adalah kesadaran kita sebagai subjek menyadari aktifitas objek. Untuk mencapai tujuan sholat kita juga tidak perlu terlalu pusing menentukan mukena mana yang paling sah untuk digunakan, yang atas-bawah atau lajuran, Buya Kamba menyederhanakannya bahwa sholat adalah tentang penyerahan diri. Zakat sebagai rasa kemanunggalan dengan sesama makhluk, puasa sebagai mujahadah membunuh hawa nafsu, dan haji sebagai akhir dari pos perjalanan ditunjukkan dengan adanya kejujuran dalam kehidupan, entah dari perkataan ataupun perbuatan; dengan diri sendiri ataupun orang lain. Sehingga, manusia paripurna menurut beliau adalah ia yang menghamba kepada Tuhan dan menjalankan tugas khalifah ketika di bumi.
Inti pesan yang ingin beliau disampaikan dapat tersampaikan melalui buku tersebut. Bahwa kids zaman now dapat menemukan sendiri Tuhannya dengan cara yang lebih kekinian, tidak terikat ritual-ritual yang ujung-ujungnya malah menjadi bahan perdebatan. Gagasan tersebut juga sangat relevan untuk keadaan masa kini, sehingga dapat dijadikan solusi pada permasalahan-permasalahan kekinian.

Bahasa yang beliau gunakan mudah dipahami, mengalir, dan tidak berbelit-belit. Padahal, makna yang terkandung dalam tulisannya sangat dalam. Sayangnya, ada beberapa bagian yang kadang ditulis berulang-ulang dengan bahasa yang berbeda, sehingga sedikit terkesan tidak efektif dan membuat bosan. Namun untuk keseluruhan, buku Kids Zaman Now Menemukan Kembali Islam sangat layak dibaca, terkhusus untuk kids zaman now.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline