Mohon tunggu...
Ulviana
Ulviana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah presiden untuk diri saya sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Resensi Buku Buya Kamba "Kids Zaman Now Menemukan Kembali Islam"

9 April 2021   15:05 Diperbarui: 9 April 2021   15:14 985
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambaran sampul buku (dokpri)

Judul: Kids Zaman Now Menemukan Kembali Islam
Penulis: Dr. Muhammad Nursamad Kamba
Penerbit: Pustaka Iman
Cetakan: Pertama, Juli 2018
Tebal Buku: xvii + 304
Seorang muslim sebagai pemeluk Islam, agama yang kaffah, tentu membutuhkan sebuah serlok (search lokasi) agar sampai pada tujuan Islam sendiri, yaitu dapat dekat sedekat-dekatnya kepada Ilahi. Sejak awal turunnya Islam, Nabi SAW menjadi tour guide bagi kaum muslimin, memberi petunjuk dan media komunikasi dengan Tuhan. Setelah wafatnya beliau, tugas tersebut diwariskan kepada Ulama yang bunyi dalilnya Al-Ulama waratsatul Anbiya.

Bukan karena lafadznya yang multitafsir, namun karena beragamnya pola pikir, sampai kaum muslim bingung apakah ulama yang dimaksud ilmuwan muslim saja atau ilmuwan non-muslim juga ulama? Jika hanya ilmuwan muslim saja, apakah hanya ada satu jalan untuk sampai kepada Tuhan? Jika Tuhan Maha Luas, kenapa jalan menuju-Nya harus sempit?

Buya Kamba, dalam bukunya Kids Zaman Now Menemukan Kembali Islam berusaha menjawab pertanyaan-pertanyaan mutakhir tersebut. Berusaha melepas kegalauan muslim sekarang yang telah lama ditinggalkan tour guide-nya sehingga terlempar pada titik koneksi terburuk untuk mengakses informasi dari Tuhan.

Sejak awal membaca buku tersebut, banyak kalimat yang membuat pembaca berusaha membalikkan pikirannya. Bukan karena kalimatnya yang sulit dipahami, namun karena gagasan masuk akal beliau yang belum pernah terpikirkan pembaca membuat pembaca harus berkata iya. Seperti pada pemahaman rukun Islam yang beliau paparkan, ternyata untuk menjadi Islam sangat murah modalnya namun nilainya sangat mahal, apalagi untuk takaran zaman now.

Untuk bersyahadat, kita tidak memerlukan pengakuan orang lain, apalagi dengan mengumumkan keislaman untuk mendapat pelabelan. Karena syahadat adalah kesadaran kita sebagai subjek menyadari aktifitas objek. Untuk mencapai tujuan sholat kita juga tidak perlu terlalu pusing menentukan mukena mana yang paling sah untuk digunakan, yang atas-bawah atau lajuran, Buya Kamba menyederhanakannya bahwa sholat adalah tentang penyerahan diri. Zakat sebagai rasa kemanunggalan dengan sesama makhluk, puasa sebagai mujahadah membunuh hawa nafsu, dan haji sebagai akhir dari pos perjalanan ditunjukkan dengan adanya kejujuran dalam kehidupan, entah dari perkataan ataupun perbuatan; dengan diri sendiri ataupun orang lain. Sehingga, manusia paripurna menurut beliau adalah ia yang menghamba kepada Tuhan dan menjalankan tugas khalifah ketika di bumi.
Inti pesan yang ingin beliau disampaikan dapat tersampaikan melalui buku tersebut. Bahwa kids zaman now dapat menemukan sendiri Tuhannya dengan cara yang lebih kekinian, tidak terikat ritual-ritual yang ujung-ujungnya malah menjadi bahan perdebatan. Gagasan tersebut juga sangat relevan untuk keadaan masa kini, sehingga dapat dijadikan solusi pada permasalahan-permasalahan kekinian.

Bahasa yang beliau gunakan mudah dipahami, mengalir, dan tidak berbelit-belit. Padahal, makna yang terkandung dalam tulisannya sangat dalam. Sayangnya, ada beberapa bagian yang kadang ditulis berulang-ulang dengan bahasa yang berbeda, sehingga sedikit terkesan tidak efektif dan membuat bosan. Namun untuk keseluruhan, buku Kids Zaman Now Menemukan Kembali Islam sangat layak dibaca, terkhusus untuk kids zaman now.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun