Lihat ke Halaman Asli

Ujang Ti Bandung

TERVERIFIKASI

Kompasioner sejak 2012

Matematika membuktikan alam terbatas

Diperbarui: 12 September 2025   20:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar : Istock


MATEMATIKA MEMBUKTIKAN ALAM TERBATAS DAN KEMAHA TAK TERBATASAN DI LUAR ALAM

Matematika adalah bahasa keterbatasan. Ia lahir dari upaya manusia memberi struktur pada bilangan, bentuk, dan relasi-semuanya berakar pada yang dapat dihitung, dijumlahkan, atau diukur. Dengan kata lain, hanya sesuatu yang terbatas yang dapat dimatematikakan.

Sekarang bayangkan dan bandingkan dengan "kemahatak terbatasan" (infinite absolute)-sesuatu yang bukan materi dan tidak memiliki batas-yang ada di luar atau dibalik alam semesta yang terbatas-yang dalam agama identik dengan "dzat Ilahi",Di dalam ranah ini, tidak ada materi -maka artinya tidak satuan, tidak ada jumlah, tidak ada penambahan maupun pengurangan, sebab tidak ada unsur-unsur yang bisa dipilah sebagaimana materi alam. Maka,disini matematika berhenti; ia tidak bisa "bermain" di dalam kemaha takterbatasan.

Dari sini muncul implikasi penting: jika alam semesta bisa dituliskan dalam rumus matematika, berarti ia bergerak dalam domain keterbatasan. Jika kosmos benar-benar tak terbatas, segala teori matematis bakal runtuh, karena tidak ada struktur terukur yang dapat dipetakan.

Simpulan; Alam yang dapat dimatematika kan dan dirumuskan kedalam hukum hukum alam serta hukum hukum fisika bahkan hingga ke ranah partikel elementer (kuantum) bukti bahwa alam semesta itu terbatas

Sejarah fisika modern justru memperlihatkan kecenderungan ini. Dari teori relativitas hingga mekanika kuantum, para ilmuwan merumuskan hukum-hukum yang bekerja dalam kerangka hitungan; ruang, waktu, energi, probabilitas. Semua masih dapat dihitung. Artinya, kosmos ini tunduk pada prinsip keterbatasan, dan karena itu bisa dimatematisasikan.

Sesuatu yang bisa di matematisasi kan mutak pasti ia terbatas.Ini hukum matematika ; Matematika bergerak hanya dalam ruang lingkup keterbatasan

Di sisi lain, yang benar-benar tak terbatas-yang dalam agama wahyu disebut sebagai Yang Maha Esa, atau dalam filsafat metafisika disebut "Yang Absolut"-tidak dapat disentuh matematika. Ia berada di luar segala kategori penghitungan.

Dengan demikian, matematika secara tidak langsung membuktikan bahwa alam semesta adalah terbatas, sebab bila tidak terbatas, ia tidak akan mungkin dapat dirumuskan ke dalam konsep angka dan beragam rumus matematis
....

KETERBATASAN MATERI DAN KEMAHA TAK TERBATASAN YANG BUKAN MATERI

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline