Pada tanggal 26 September 2025, mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Negeri Semarang (UNNES), melaksanakan sebuah kegiatan inovatif di SD Negeri 2 Ngadiwarno, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Kendal. Dalam kegiatan tersebut, Salvia memperkenalkan karya teknologi tepat guna berupa e-asesmen diagnostik yang dirancang khusus untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan fokus pada materi imbuhan me- bagi siswa kelas 4 sekolah dasar. Inovasi ini bertujuan untuk membantu guru dalam mengukur kemampuan kognitif dan non-kognitif siswa secara lebih akurat, cepat, dan menarik. Selain itu, proyek ini juga menjadi bentuk nyata kontribusi mahasiswa PGSD dalam mengembangkan pembelajaran yang adaptif terhadap kemajuan teknologi.
Gagasan pembuatan e-asesmen diagnostik ini berawal dari keinginan Salvia untuk menghadirkan media evaluasi yang tidak hanya menilai aspek pengetahuan, tetapi juga sikap dan motivasi belajar siswa. Ia menyadari bahwa penilaian tradisional sering kali belum mampu menggambarkan kemampuan siswa secara menyeluruh. Dengan memanfaatkan teknologi digital, Salvia merancang sistem asesmen berbasis web yang mudah digunakan oleh guru maupun siswa. Melalui e-asesmen ini, siswa dapat mengerjakan soal-soal tentang penggunaan imbuhan me- dengan antarmuka yang sederhana dan interaktif. Setiap jawaban yang diberikan siswa akan langsung dinilai secara otomatis, dan sistem juga menampilkan umpan balik berupa penjelasan singkat agar siswa dapat memahami kesalahannya dengan cepat.
Kegiatan pelaksanaan e-asesmen berlangsung dengan antusias. Sebelum memulai, Salvia memberikan arahan kepada siswa dan guru mengenai cara penggunaan aplikasi serta tujuan kegiatan. Siswa kemudian mengerjakan soal-soal imbuhan me- yang telah disusun berdasarkan tingkat kesulitan. Selain itu, mereka juga mengisi bagian asesmen non-kognitif yang berisi pertanyaan reflektif mengenai rasa percaya diri, ketekunan, dan motivasi belajar selama mengerjakan tes. Hasil penilaian langsung muncul dalam bentuk grafik sederhana, sehingga guru dapat melihat kemampuan setiap siswa sekaligus memahami karakter belajar mereka.
Bagi Salvia, proyek ini bukan sekadar tugas akademik, melainkan wujud nyata penerapan ilmu yang telah dipelajari selama kuliah. Melalui kegiatan tersebut, ia belajar bagaimana teknologi dapat menjadi alat bantu efektif dalam proses pembelajaran di sekolah dasar, terutama dalam mendukung guru melakukan penilaian yang lebih menyeluruh. Sementara itu, pihak sekolah merasa terbantu dengan adanya inovasi ini karena e-asesmen membuat proses evaluasi menjadi lebih cepat, efisien, dan menarik bagi siswa.
Inovasi yang digagas oleh Salvia Saktika Zahrani ini membuktikan bahwa mahasiswa PGSD UNNES mampu menciptakan teknologi tepat guna yang bermanfaat langsung bagi dunia pendidikan dasar. Melalui penerapan e-asesmen diagnostik, pembelajaran Bahasa Indonesia menjadi lebih bermakna, karena siswa tidak hanya dinilai dari hasil, tetapi juga dari proses dan sikap belajar mereka. Diharapkan, karya ini dapat menginspirasi mahasiswa pendidikan lainnya untuk terus berinovasi, menghadirkan pembelajaran yang kreatif, relevan, dan sejalan dengan perkembangan era digital.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI