Oleh: Naufal Ikhsan
Kemajuan teknologi kini mulai menyentuh ruang-ruang kelas di madrasah. Di MIN 1 Lampung Selatan, guru-guru Pendidikan Agama Islam (PAI) tidak lagi hanya mengandalkan ceramah dan buku teks dalam menyampaikan materi. Mereka mulai memanfaatkan media digital untuk membuat pembelajaran lebih menarik dan mudah dipahami siswa.
Transformasi ini berawal dari program Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang. Selama hampir satu bulan, mahasiswa mendampingi para guru dalam pelatihan pembuatan media pembelajaran yang lebih visual dan interaktif. Kegiatan ini menjadi bagian dari pengabdian masyarakat sekaligus kontribusi nyata terhadap dunia pendidikan dasar berbasis keagamaan.
Proses pendampingan dilakukan secara langsung di ruang guru maupun kelas. Mahasiswa membantu guru mengenali berbagai cara menyampaikan materi secara visual, membuat desain pembelajaran berbasis gambar dan warna, serta mengembangkan konten yang lebih kontekstual dengan kehidupan siswa. Tidak hanya teori, guru juga dilatih secara praktik dan diarahkan hingga bisa menciptakan media mereka sendiri.
"Dulu saya mengajar hanya dengan papan tulis dan buku. Sekarang saya sudah mulai membuat media sendiri, yang ada gambarnya, warnanya, dan lebih menarik untuk anak-anak," ujar salah satu guru yang mengikuti program.
Guru yang sebelumnya belum pernah membuat media berbasis digital kini mulai percaya diri. Dengan bimbingan yang bersifat informal dan penuh semangat gotong royong, mereka merasa lebih bebas bereksperimen dan bertanya.
Belajar Menggunakan Canva
Di sisi lain, siswa juga menunjukkan respon positif terhadap perubahan gaya mengajar ini. Mereka tampak lebih fokus selama pelajaran dan berani untuk aktif bertanya maupun menjawab. Suasana belajar yang sebelumnya kaku kini menjadi lebih hidup.
"Seru banget! Belajar agamanya sekarang nggak ngantuk, banyak gambar dan ceritanya," kata salah satu siswa kelas IV.
Materi seperti rukun iman, kisah nabi, serta nilai-nilai moral kini tidak lagi terasa abstrak. Guru mulai menyusun media ajar yang lebih dekat dengan kehidupan sehari-hari siswa. Ada yang menggambarkan cerita nabi melalui ilustrasi, ada pula yang menyisipkan budaya lokal dalam penjelasan agama. Ini menjadi bentuk inovasi yang sederhana tapi bermakna.