Lihat ke Halaman Asli

Try Raharjo

Orang Republik

Hikmah Idul Adha pada Masa Pandemi

Diperbarui: 1 Agustus 2020   17:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penulis (kiri) berfoto dengan pengurus masjid dan aparat setempat yang mengunjungi masjid dalam Operasi Cipta Kondisi. | Dokpri

Alhamdulillah pelaksanaan hari raya kurban atau Idul Adha pada tahun ini telah dapat terselenggara dengan lancar di Tanah Air.

Seperti telah diketahui, pelaksanaan kegiatan ibadah pada hari Idul Adha dimaksudkan untuk meneladani sifat ketakwaan dan pengorbanan keluarga Nabi Ibrahim Alaihi Salam yaitu Ibrahim sebagai seorang ayah, Ismail sebagai anak, dan Sayyidah atau Siti Hajar sebagai ibu.

Walaupun perintah Allah SWT untuk mengurbankan putera kesayangannya itu sangat berat, tetapi karena ketakwaan mereka kepada Allah maka dengan hati ikhlas mereka menjalankannya.

Allah telah menguji keimanan dan ketakwaan mereka, dan kemudian Allah memberikan jalan keluar dari permasalahan yang mereka hadapi: Seekor sapi besar tiba-tiba tersedia di depan mereka.

Ketakwaan Nabi Ibrahim dan keluarganya membuahkan hikmah yang luar biasa kepada umat manusia. Menunjukkan bahwa Allah memberikan jalan keluar kepada manusia untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi.

Ibarat mengarungi samudera, selalu ada ombak dan angin menerpa. Umat manusia pun pada hakikatnya selalu menghadapi berbagai ujian dan cobaan sepanjang hidupnya. Untuk kali ini, konteks yang saya kemukakan adalah ujian dan cobaan berupa pandemi Corona.


Setelah mengikuti kegiatan ibadah Idul Adha kemarin, berikut ini saya mencatat ada beberapa butir hal yang menguji kita sebagai bangsa terkait dengan momen Idul Adha pada masa pandemi Corona yang masih menjadi suatu persoalan yang harus kita hadapi bersama.

1.  Apakah dalam menghadapi kesulitan berupa wabah ini, kita dapat menjaga keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT?

Ketika dihadapkan pada persoalan-persoalan hidup, manusia harus berusaha mencari jalan keluar. Nabi Ibrahim dan keluarganya menjaga keimanan dan ketakwaannya sehingga Allah memberi jalan keluar dari persoalan yang dihadapi. Inilah sikap yang harus diteladani dalam menghadapi persoalan.

Harga diri dan martabat sebuah bangsa akan jatuh bila masyarakat tidak mampu menjaga keimanan dan ketakwaannya kepada Sang Khaliq, kepada yang menciptakannya. Tidak menjaga keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Mahaesa, lunturnya nilai-nilai moral serta kearifan, yang diikuti degradasi moral akan menurunkan martabat yang mengancam hancurnya peradaban sebuah bangsa, dan membuatnya gagal menyelesaikan persoalan-persoalan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline